LSN Gelar Tadarus, Wakil Mentan Dicurhati Soal Kemiskinan Petani

- 31 Maret 2021, 16:56 WIB
Laskar Sholawat Nusantara (LSN) menggelar Tadarus Tani bertajuk 'Meneguhkan Pesantren Sebagai Basis Agraris Nusantara' di Pondok Pesantren Segoro Agung Mojokerto asuhan KH Agung Bimo Agus Sunarno, Rabu 31 Maret 2021.
Laskar Sholawat Nusantara (LSN) menggelar Tadarus Tani bertajuk 'Meneguhkan Pesantren Sebagai Basis Agraris Nusantara' di Pondok Pesantren Segoro Agung Mojokerto asuhan KH Agung Bimo Agus Sunarno, Rabu 31 Maret 2021. /Adi Suprayitno/ARAHKATA

ARAHKATA - Laskar Sholawat Nusantara (LSN) menggelar Tadarus Tani bertajuk 'Meneguhkan Pesantren Sebagai Basis Agraris Nusantara' di Pondok Pesantren Segoro Agung Mojokerto asuhan KH Agung Bimo Agus Sunarno, Rabu 31 Maret 2021.

Tadarus Tani ini dihadiri langsung oleh Wakil Menteri Pertanian RI Harvick Hasnul Qolbi, para Gawagis se-Jatim dari 100 pesantren yang berasal dari semua Kabupaten/Kota di Jatim dan perwakilan kelompok tani beserta pengurus LSN se-Jatim.

Dewan Pembina Laskar Sholawat, Muhammad Fawaid menyampaikan Tadarus Tani bertujuan untuk mencari jalan keluar karena selama ini Jawa Timur sebagai salah satu penyumbang komoditas pertanian terbesar. Namun kenyataannya petani di Jawa Timur masih terjebak dalam kemiskinan.

Baca Juga: Linglung, Seorang Pria Alami Kecelakaan di Bekasi

"Hal ini terlihat angka kemiskinan di Jawa Timur masih relatif tinggi. khususnya di pedesaan yg notabene mayoritas petani," paparnya

Gus Fawaid menyebut Jawa Timur sebagai provinsi yang jumlah pesantren terbesar seharusnya melibatkan pesantren untuk pembinaan petani atau calon petani yang keberadaannya banyak di pedesaan.

"Harapannya pemerintah jangan hanya mengejar penghargaan saja tapi juga kesejahteraan petani menjadi prioritas," pintanya.

Para petani banyak yang mengeluhkan terkait kelangkaan pupuk dan akses kredit yang masih diakses oleh para petani.

Sementara Wakil Menteri Pertarnian Harvick Husnul Qolbi menyampaikan dan harapan pesantren ikut serta dalam pengembangan sektor pertanian. Dengan begitu, tingkat kemiskinan yang tinggi bisa dikurangi kedepannya.

Halaman:

Editor: Ahmad Ahyar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x