Gerakan Agen Pos di 1000 Pesantren Jadi Pembelajaran Kelola Unit Usaha

- 19 Mei 2021, 19:43 WIB
Anggota DPRD Jawa Timur, Ahmad Iwan Zunaih
Anggota DPRD Jawa Timur, Ahmad Iwan Zunaih /Adi.ARAHKATA

ARAHKATA - Gerakan Agen Pos yang diluncurkan di 1.000 Pondok Pesantren di berbagai daerah di Indonesia, khususnya di Jawa Timur mendapat apresiasi dari kalangan Anggota DPRD Jawa Timur, Ahmad Iwan Zunaih.

Menurut Iwan, pesantren akan mendapatkan banyak keuntungan yakni memberikan pembelajaran atau pengalaman untuk mengelolah suatu unit usaha dan memimage usaha kemitraan dengan pihak lain.

"Selain itu bisa jadi sociaty centre karena masyarakat juga akan bisa memanfaatkan jasa tersebut. Sehingga secara sosial bisa menjadikan pesantren semakin eksis di mata masyarakat," terang Gus Iwan yang juga tokoh muda yang aktif di dunia pendidikan, kepemudaan dan kewirausahaan di wilayah Pantura ini, dikonfirmasi, Rabu 19 Mei 2021.

Baca Juga: Jatim Bakal Punya Rutan dan Rehab Narkoba

Politisi yang akrab disapa Gus Iwan ini menjelaskan, sistem agen pos ini pesantren menyiapkan tempat dan SDM untuk membuka Kantor Pos di lingkungan pesantren.

"Dimana, yang berfungsi sebagai sub kantor dari PT Pos dengan pesantren mendapatkan fee dari setiap transaksi yang ada," katanya.

Pria yang juga Anggota Komisi B DPRD Jawa Timur ini menjelaskan, secara bisnis dan profit finansial tidak terlalu signifikan menguntungkan PT POS. Hanya saja, pesantren terfasilitasi agar tidak jauh-jauh bila santri atau insan pesantren lainnya ingin mengirim atau menerima kiriman.

Baca Juga: Korban Longsor di Sinjai Tengah Dikunjungi Wabup Kartini

"Ini sangat membantu sekali," pungkas Rektor Institut Pesantren Sunan Drajat (INSUD) Lamongan.

Halaman:

Editor: Ahmad Ahyar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x