Suhu Indonesia Panas, Stop Minum Air Dingin!

- 10 Mei 2022, 20:06 WIB
Ilustrasi cuaca panas. Berita populer hari ini di Pikiran Rakyat Bekasi, salah satunya adalah penjelasan BMKG mengenai penyebab cuaca lebih panas.
Ilustrasi cuaca panas. Berita populer hari ini di Pikiran Rakyat Bekasi, salah satunya adalah penjelasan BMKG mengenai penyebab cuaca lebih panas. /PEXELS/Tom Fisk

ARAHKATA – Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) telah memberikan peringatan bahwa dalam sepekan suhu panas akan menyelimuti Indonesia.

Suhu panas ini terjadi karena adanya peralihan musim hujan ke kemarau atau yang akrab disapa pancaroba.

Namun, suhu panas ini rupanya tidak disarankan untuk minum air dengan suhu sangat dingin alias es. Padahal, mayoritas masyarakat berusaha mengurangi residu cuaca panas tersebut dengan tegukan air dingin.

Baca Juga: BMKG Imbau Waspada Cuaca Panas dalam Sepekan

Berikut penuturan Ketua Indonesian Hydration Working Group (IHWG) dokter Diana Sunardi SpGK saat dihubungi Arahkata menjelaskan mengapa suhu panas tidak diwajibkan minum air yang sangat dingin.

“Mengonsumsi air terlalu dingin katakanlah air es berwarna atau air es minuman kemasan akan menyebabkan keram perut. Ini karena suhu dalam tubuh netral jika sama dengan suhu tubuh,” kata Diana Sunardi SpGK.

Menurut Diana tidak ada yang salah kalau tegukan air dingin yang masuk ke dalam tubuh tidak terlalu jauh dengan suhu tubuh alias cool aja.

Baca Juga: Cuaca Panas di India Picu kenaikan Daya Listrik 13,2 Persen

“Kalau misalkan air dingin yang baru dimasukin ke kulkas sekitar 10 menit lebih kurangnya tidak begitu dingin ya tidak apa-apa kalau sangat dingin itu yang berbahaya bagi fungsi pankreas, fungsi ginjal, dan fungsi alteri darah,” ujar Diana.

Staf pengajar di FKUI RSCM itu menjelaskan bahwa pada dasarkan air hangat dan dingin mampu dinetralisir oleh lambung. Asalkan minuman itu tidak terlalu panas atau mendekati titik didih air atau terlampau dingin.

"Pada saat air suhunya hangat atau dingin, akan dinetralkan oleh lambung. Asalkan tadi tidak terlalu panas atau dingin. Kalau dipaksa maka rangsangan pada jaringan tubuh akan kaget dan itu berbahaya,” tutur Diana.

Baca Juga: BMKG: Cuaca Panas di Indonesia Capai 36 Derajat Celcius, Ini Penyebabnya

Halaman:

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x