Alasan ATVSI Minta Tunda ASO Wilayah Jabodetabek

- 5 Oktober 2022, 10:19 WIB
Ilustrasi televisi.
Ilustrasi televisi. /Pixabay

Berdasarkan survei tersebut, masih ada 57 persen warga Ibu Kota yang belum siap bermigrasi ke tv digital.

Syafril menilai, jika cakupan ASO adalah Jabodetabek dan bukan hanya Jakarta, maka persentase warga yang belum siap berpindah ke TV digital diyakini akan semakin besar.

Baca Juga: 32 Tokoh Gereja Berikan Dukungan Moral Gubernur Lukas Enembe

Syafril khawatir apabila penghentian siaran analog di Jabodetabek tetap dilaksanakan pada 5 Oktober, akan banyak masyarakat yang tidak bisa lagi menonton televisi lantaran belum siap beralih ke digital.

"Kita melihat kalau ini seperti itu, kita juga khawatir masyarakat tiba-tiba tidak bisa menonton televisi. Kalau masyarakat tidak bisa menonton televisi karena kita matikan semua ASO itu besok, apa jadinya?" tanya dia.

Atas dasar tersebut, Syafril mengatakan pada Selasa, 4 Oktober, pagi pihaknya berdiskusi dengan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate terkait permintaan penundaan pelaksanaan ASO di Jabodetabek pada 5 Oktober 2022.

Baca Juga: Kasad Ziarah ke Makam Tokoh Nasional TMP Kalibata

Dari hasil diskusi tersebut, kata dia, diperoleh kesimpulan bahwa pelaksanaan ASO di Jabodetabek dimundurkan ke 2 November 2022.

Diberitakan sebelumnya, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong mengatakan Analog Switch Off (ASO) atau penghentian siaran TV analog dan beralih ke siaran digital di Jabodetabek diundur menjadi 2 November 2022.

"Jadi, Kemenkominfo atau pemerintah sudah merencanakan dan mempersiapkan segala sesuatu agar ASO Jabodetabek bisa dilakukan 5 Oktober 2022. Akan tetapi, ATVSI atau lembaga penyelenggara multiplexing meminta ASO Jabodetabek digeser ke tanggal 2 November 2022," ucap Usman.

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x