Diketahui, dari keterangan para orang tua murid, kondisi pembelajaran tanpa guru di sekolah tersebut sudah terjadi sejak 7 November 2022 lalu. Meski banyak relawan yang berempati untuk mengajar, namun pendidikan yang diterima para siswa tidak dapat maksimal.
Para orang tua murid dan sejumlah elemen masyarakat berharap, konflik relokasi ini dapat segera selesai tanpa harus mengorbankan pendidikan anak. Sehingga siswa bisa mendapatkan hak pendidikan secara maksimal.***