"Jadi terkesan hanya sebatas mengugurkan kewajiban untuk menjalankan program ini dan terus dilaporkan kepada pimpinan," ujar Ikravany.
Padahal, masih kata dia, impact dan banefit yang dirasakan masyarakat jadi tidak ada. "Jadi, anggaran 4.9 miliar itu kan bukan milik dua orang yang fotonya ada di paket makanan itu, tapi anggaran sebesar itu milik warga," tandasnya.
Baca Juga: PDIP Depok Target Menang di Pileg 2024
Terkait foto yang terpampang ditiap paket menu stunting untuk balita, Ikravany mengaku bahwa sebelumnya tidak ada pembahasan atau kesepakan dengan pihak dewan. "Di luar sepengetahuan, narsis aja dua orang itu," katanya.
Dalam agenda pemanggilan Dinkes dan pihak terkait lainya pada Jumat 17 November 2023, Politisi Fraksi PDIP ini juga akan mendorong agar rapat nanti, bersifat terbuka.
"PDIP akan mendorong rapat bersifat terbuka dan bisa dilaksanakan di ruang sidang paripurna," ungkap Ikravany.
Baca Juga: Kedepankan Kesetaraan Gender, PDIP Siapkan 42 Persen Caleg di Pileg 2024
Menanggapi adanya agenda pemanggilan sejumlah pihak oleh DPRD Depok, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Depok, Mary Liziawati tampak telah siap hadiri panggilan dari Komisi D dan memberikan sejumlah pemaparan PMT balita.
Nantinya, Mary juga akan mengikut sertakan perwakilan dari Puskesmas. "Akan menjelaskan program PMT lokal kepada Komisi D DPRD. Nanti Puskesmas perwakilan saja. Mungkin dua Puskesmas," jelasnya.