Masyarakat Madiun Dihimbau Sementara Tak Melintas di Jembatan Patihan

- 19 November 2020, 19:20 WIB
Jembatan Patihan, Madiun, Jawa Timur
Jembatan Patihan, Madiun, Jawa Timur /

ARAHKATA - Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur, menghimbau masyarakat agar sementara tidak melintasi Jembatan Patihan. Dikhawatirkan sewaktu waktu jembatan ambruk, mengingat dua dari enam pilar jembatan yang dibangun Belanda kisaran Tahun 1900 itu saat ini diindikasikan mengalami ambles sedalam 20 senti meter.

Peringatan itu disampaikan Thariq Megah, Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang (DPUTR) Kota Madiun, kepada jurnalis di ruang kerjanya, Kamis (19 November 2020.

"Terlebih kalau hujan lantas banjir, sangat mungkin dua pilar yang sudah ambles itu akan terbawa arus," tutur Thariq.

Baca Juga: Tak Datang, Polisi Batal Periksa Wagub DKI Jakarta

Jembatan itu sendiri, menurut Thariq, menjadi sarana vital bagi penduduk yang terpisahkan Bengawan Madiun yang berada dalam Kecamatan Manguharjo. Wilayah tersebut diantaranya Kelurahan Patihan, Ngegong, Sogaten, Winongo, Wayut, Sidomulyo serta desa dan kelurahan lainnya.

Dijelaskan Thariq, kecuali usia jembatan yang memang sudah tua, rusaknya dua penyangga bagian tengah jembatan itu lantaran seringnya dihajar sampah berupa kayu kayu besar saat terjadi banjir.

"Tekanan banjir itu besar sekali. Apalagi ditambah dengan material kayu kayu besar. Tentu akan terjadi kontraksi pada penyangga tersebut," tambah Thariq.

Baca Juga: Waduh, Sebelum Positif Covid-19 Gus Nur Mendoakan Corona Serbu Istana

Untuk menutup total jembatan tersebut, menurut Thariq, pihak pemerintah kota juga sedikit kebingungan. Pasalnya, akses bagi kedua wilayah yang terpisahkan akan memutar puluhan kilometer jika ingin keluar atau masuk Kota Madiun.

Halaman:

Editor: Ahmad Ahyar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x