Cari Asal Usul Covid, Tim Peneliti WHO Acak-acak Gua Kelelawar di Cina

4 Februari 2021, 21:20 WIB
Ilustrasi Kelelawar /Choirul/Unsplash.com

ARAHKATA - Tim peneliti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang bertugas mencari petunjuk asal-usul COVID-19 di Kota Wuhan, China, mengatakan perlu melacak elemen genetik virus di gua-gua kelelawar.

Salah satu anggota tim Peter Daszak yang juga seorang ahli zoologi dan penyakit hewan mengatakan tim di Wuhan telah menerima informasi baru tentang bagaiamana virus yang pertama kali diidentifikasi di kota itu pada akhir 2019, menyebabkan pandemi.

Daszak, yang terlibat dalam penelitian tentang asal-usul Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS) pada 2002-2003, menelusuri asal-usul virus kelelawar yang tinggal di sebuah gua di Provinsi Yunnan di China barat daya.

Baca Juga: Pemerintah Kerajaan Arab Saudi Resmi Keluarkan Embargo 20 Negara

"Penelitian serupa perlu dilakukan jika kita ingin menemukan asal mula satwa liar yang sebenarnya dari COVID-19," kata Daszak, kepala Aliansi EcoHealth yang berbasis di New York.

"Pekerjaan semacam itu, untuk menemukan kemungkinan sumber dari kelelawar, penting karena jika kita dapat menemukan sumber virus mematikan ini, kita dapat mengurangi kontak dengan hewan-hewan itu," ujar dia kepada Reuters dalam sebuah wawancara.

Daszak mengatakan tim di Wuhan telah menerima informasi baru tentang bagaimana virus itu menyebabkan pandemi, tetapi tidak menerangkan lebih lanjut.

Baca Juga: Diembargo Arab Saudi, KJRI Upayakan Jemaah Umroh Pulang

"Saya melihat gambaran yang datang dari beberapa skenario tampak lebih masuk akal daripada sebelumnya," kata dia.

Skenario yang sedang diteliti oleh tim memunculkan kemungkinan bahwa virus tersebut mungkin telah beredar jauh sebelum pertama kali diidentifikasi di Wuhan.

"Itu adalah sesuatu yang kelompok kami lihat dengan sangat intens untuk melihat tingkat penularan komunitas yang mungkin terjadi lebih awal. Pekerjaan sebenarnya yang kami lakukan di sini adalah melacak kembali dari kasus pertama kembali ke reservoir hewan, dan itu jalan yang jauh lebih berbelit-belit, dan mungkin telah terjadi selama beberapa bulan atau bahkan tahun," tutur Daszak, menjelaskan.

Baca Juga: Pasca Embargo, Penyelenggara Haji Indonesia Pinta Pemerintah Mediasi

Dia tidak menjelaskan lebih lanjut tetapi mengatakan tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa virus itu muncul dari laboratorium.

Asal muasal virus corona telah menjadi sangat dipolitisasi menyusul tuduhan, terutama oleh Amerika Serikat (AS) bahwa China tidak transparan dalam penanganan awal wabah tersebut.

Beijing telah mendorong gagasan bahwa virus itu berasal dari tempat lain.

Baca Juga: Innalillahi, Komedian Malaysia Datuk Jamali Meninggal Dunia

Para penyelidik telah mengunjungi rumah sakit, fasilitas penelitian, dan pasar makanan laut tempat wabah pertama diidentifikasi, meskipun kontak mereka di Wuhan terbatas pada kunjungan yang diselenggarakan oleh otoritas China, tuan rumah mereka.

Daszak mengatakan pihak berwenang China tidak menolak permintaan tim untuk mengunjungi fasilitas atau bertemu dengan tokoh-tokoh penting.

"Tentu saja tidak mungkin untuk mengetahui apa yang tidak diberitahukan kepada Anda, tetapi apa yang saya lihat di China, dan apa yang dilihat kelompok ini di China, adalah apa yang kami minta, kami diizinkan melakukannya," tukas Daszak.***

Editor: Ahmad Ahyar

Tags

Terkini

Terpopuler