WHO Gagal Ungkap Rahasia Covid-19, China Disebut Biang Keladi

19 Februari 2021, 07:36 WIB
Ilustrasi bendera China. /Pixabay/Chicken Online.

ARAHKATA - Tim dari World Health Organization (WHO) melakukan perjalanan ke China, khususnya Wuhan, demi menguak misteri Covid-19. Setelah melakukan riset selama 28 hari di sana, penelitian terpaksa menghadapi jalan buntu.

Arahkata.com merangkum dari Strait Times, Kamis 18 Februari 2021, peneilitian dipimpin oleh Dr Peter Ben Embarek, ilmuwan WHO untuk keamanan pangan dan zoonosis. Juga diikuti oleh tim investigasi beranggotakan 14 orang ini terdiri dari ahli epidemiologi, ahli penyakit hewan dan manusia, dokter hewan, dokter medis, dan ahli virologi.

Terdapat skenario bagaimana Covid-19 ini bisa menyebar. Virus telah melompat langsung dari inang hewan. Skenario kedua yaitu menginfeksi manusia melalui spesies hewan perantara. Terakhir, penularannya ke populasi manusia adalah melalui produk makanan beku.

Baca Juga: Teori Konspirasi: Covid-19 Terjadi Akibat Kebocoran Lab, Ini Reaksi WHO

Namun dari skenario tersebut, WHO belum bisa mendapatkan jawaban pasti. Pihak WHO menyebut masih membutuhkan waktu untuk melakukan riset tambahan.

Dalam proses penyelidikannya, tim mengunjungi situs-situs utama seperti pasar makanan laut Huanan, tempat kasus pertama ditemukan. Selain itu, mengunjungi Institut Virologi Wuhan, yang terlibat dalam penelitian virus korona.

Sebelum masuk ke China, peneliti dari WHO juga sempat mengalami kendala. Mereka sulit masuk ke negara tersebut. Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, pada awal Januari bahwa dia "sangat kecewa" karena Beijing tidak memberikan lampu hijau.

Baca Juga: Usai Kecelakaan, Athira Farina Malah Dinyatakan Positif Corona

Dr Dwyer juga mengungkapakan kekecewaaan karena para ilmuwan China menolak untuk membagikan data lengkap Covid-19. Mereka telah meminta data pasien 174 kasus dari Wuhan tetapi hanya diberikan ringkasan.

Melihat WHO gagal menyibak misteri Covid-19, negara-negara Barat menuding China menutupi rahasia. Menyebut Beijing tidak sepenuhnya transparan pada awal wabah, salah menangani tahap awalnya dan membiarkan patogen itu melarikan diri ke luar perbatasan China untuk menghancurkan dunia, diwartakan South Morning China Post.***

Editor: Mohammad Irawan

Tags

Terkini

Terpopuler