Hamas Siap Membalas Kematian Komandan Seniornya

- 15 Mei 2021, 17:53 WIB
Hamas klaim serang pabrik kimia di Israel dengan drone dan roket pada Jumat, 14 Mei 2021. Atas serangan militer yang terjadi di Gaza justru ancaman perang saudara antara orang Arab dan Yahudi berpotensi terjadi di negara itu.
Hamas klaim serang pabrik kimia di Israel dengan drone dan roket pada Jumat, 14 Mei 2021. Atas serangan militer yang terjadi di Gaza justru ancaman perang saudara antara orang Arab dan Yahudi berpotensi terjadi di negara itu. /Twitter.,com/@AuroraIntel/

ARAHKATA - Komandan militer Hamas, Bassem Issa dilaporkan tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza.

Kelompok Hamas mengatakan, Bassem terbunuh bersama dengan beberapa pemimpin lainnya selama pertempuran dua hari.

"Ia bertugas atas upaya peningkatan akurasi tembakan roket Hamas ke wilayah Israel," kata kelompok tersebut.

Baca Juga: Ajak Boikot dan Putus Hubungan Diplomatik, MUI: Serangan Israel Akar dari Dunia yang Tidak Damai

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mengancam akan meningkatkan serangan bila Israel meningkatkan serangan kepada Palestina, Ia mengatakan, bahwa pihaknya siap meladeni serangan dari Israel itu.

“Jika (Israel) ingin eskalasi, kami siap untuk itu. Dan jika Israel ingin berhenti, kami juga siap,” kata Haniyeh dalam sebuah pidato.

Ia juga menyebut roket-roket mereka adalah bagian dari balas dendam atas penindasan Israel, terutama terhadap jemaah di Masjid Al-Aqsa yang tengah salat.

Baca Juga: Komandan Senior dan Beberapa Petinggi Hamas Dilaporkan Tewas dalam Serangan Udara Israel

Meski berstatus sebagai kubu yang lebih lemah dibandingkan Israel, Hamas disebut juga memiliki persenjataan yang dapat menyerang Israel.

Hamas juga dilaporkan telah meluncurkan lusinan roket ke wilayah Israel setelah pihak Israel melakukan serangan dan menewaskan komandan seniornya.

Sementara itu, salah satu brigade tempur Hamas, juga dikabarkan menyerang pabrik kimia di Nir Oz.

Baca Juga: Panas Saat Idul Fitri, Hamas Serang Balik Israel Dengan 1.500 Roket

Hamas menyerang pabrik itu dengan serangan rudal dan drone besar-besaran. Serangan itu terjadi pada Jumat, 14 Mei 2021.

Situs web yang dekat dengan gerakan militer politik Palestina Hamas mulai mendistribusikan video yang mengklaim menunjukkan serangan roket di pabrik kimia Israel.

Drone yang dikenal dengan nama Shehab itu muncul di sejumlah video yang dirilis Hamas melalui akun Twitter @AuroraIntel.

Terlepas dari kemampuan pengawasan Israel yang dibanggakan dan daya tembak militer yang luar biasa.

Militan Palestina di Gaza juga dilaporkan telah berhasil mengumpulkan persenjataan besar roket dengan jangkauan yang ditingkatkan dalam 16 tahun.

Intelijen Israel memperkirakan bahwa Hamas, Jihad Islam dan kelompok militan Palestina lainnya memiliki sekitar 30.000 roket dan proyektil mortir yang disimpan di Gaza.

Roket tersebut memiliki jangkauan yang sangat bervariasi dan tidak memiliki sistem panduan, tetapi para militan telah mampu meningkatkan keakuratannya.***

Editor: Ahmad Ahyar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah