Bank DIgital Bisnis Menggiurkan Investor Asing, OJK Ogah Sampaikan Nama Pemodal

- 19 Februari 2021, 14:23 WIB
Bank Digital
Bank Digital /ARAHKATA/Priyo Pamungkas

ARAHKATA - OJK memproyeksikan keberadaan Bank Digital RI bisa menjadi magnet menggaet investor asing. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Heru Kristiyana mengatakan investor asing mulai melakukan pendekatan dengan pemerintah terkait keberadaan Bank digital.

Sayangnya, Heru memilih sikap berhati-hati dengan tidak menyebutkan siapa pihak investor tersebut, maupun asal negaranya. Namun, dirinya menyebut Bank digital ini dapat menjadi magnet investor asing.

"Keberadaan Bank digital ini bisa menjadi magnet investor asing melirik Indonesia sebagai lahan prespektif untuk melakukan investasi. Investornya saya tidak mau menyebut dulu. Tapi intinya banyak para investor yang menanamkan bank digital," kata Heru Kristiyana dalam press konfrensi virtual dalam Launching Roadmap Pengembangan Perbankan Indonesia (RP2I) 2020-2025, Kamis, 18 Februari 2021.

Baca Juga: OJK Terbitkan Peta Akselerasi Digital Perbankan

Heru menambahkan OJK tengah mempersiapkan sejumlah kebijakan atau policy terkait aturan bagi pemilik bank yang ingin mendirikan bank digital. Salah satu aturan dasar atau rules yang harus dipersiapkan bagi pemilik bank konvensional ingin bermutasi atau mendirikan bank digital harus memiliki modal inti sebesar Rp 10 Triliun.

"Lagi digodok aturannya. Kalau memang digital bank baru ini permodalannya minal Rp 10 T. Tapi angka ini masih bisa dikonsolidasikan," ujar Heru Kristiyana.

Selain itu ada aturan lainnya yang masih dalam pembahasan untuk memfilterasi investor yang akan mendirikan bank digital. Mulai dari Commpany Profile yang baik, riwayat pemilik calon investor yang kredibel, tidak memiliki riwayat skandal keuangan dan berdaya tahan yang kuat.

Baca Juga: OJK Minta Pemerintah Percepat Vaksinasi Agar Investasi Berkembang

"Ini masih digodok semuanya. Kemungkinan tidak semua investor ini layak punya bank karena persyaratan ini ketat. Dari riwayat calon investor, riwayat perusahaannya juga dilihat, dan harus berdaya tahan buat kembangkan bank kita biar sehat dan mengatasi masalah ke depan kalau ada," tutur Heru.***

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x