Pejabat Daerah Kompak, Pembangunan Geothermal Gunung Ciremai Berjalan Mulus

- 14 Juni 2021, 14:21 WIB
Gunung Ciremai.
Gunung Ciremai. //twitter/TN Gunung Ciremai

ARAHKATA - Rencana pembangunan Geothermal di Gunung Ciremai, Jawa Barat mulai menuju proses survei. Polemil pun terjadi, Pihak Pemda mendukung dengan dalih percepatan pembangunan Kabupaten Kuningan.

Koodinator Pelayanan dan Bimbingan Usaha Panas Bumi Kementerian ESDM RI, Edi Indiarto, mengatakan dalam waktu dekat pihaknya akan mengadakan survey permukaan Geologi, Geofisika, dan Geokimia (3G) panas bumi Taman Nasional Gunung Ciremai.

"Saat rapat penjelasam teknis survey itu, merupakan tahap sosialiasasi antara Pemerintah Kabupaten Kuningan, Camat dan Kepala Desa di Wilayah Terkait Geothermal,"ujarnya Sabtu, 12 Juni 2021.

Dikatakan Edi, Energi panas bumi atau geotermal adalah energi panas yang terdapat dan terbentuk di dalam kerak bumi, di mana indonesia meliki potensi energi terbarukan geotermal terbesar di dunia. Namun, saat ini pemanfaatan potensial tersebut belum maksimal.

"Untuk WKP (Wilayah Kerja Panas Bumi) yang ada di wilayah gunung ciremai ada 38.560 Ha. Selain sebagai sumber energi listrik, pemanfaatan lain dari panas bumi yang akan dilakukan di wilayah gunung ciremai adalah pemanfaatan langsung (non listrik) seperti wisata, agrobisnis, dan perternakan," ujarnya.

Sementara itu, Koordinator lainnya Aris Munandar meminta agar masyarakat tidak mendengar isu yang salah tentang energi panas bumi.

"Ini merupakan kebijakan pemerintah pusat di bawah BKSDM untuk percepatan panas bumi di Indonesia, salahsatunya panas bumi Gunung Ciremai,"ujarnya.

Dikatakan Aris, sebagian besar energi panas bumi di Taman Nasional Gunung Ciremai berada di kawasan konservasi.

"Secara aturan di kawasan konservasi seperti pengembangan panas bumi, Kami akan berkoordinasi dengan KESDM dan KLH, seperti di kawasan konservasi lainnya, dan Kami tetap akan melalukan sesuai dengan aturan yang ada seperti yang akan dilakukan di bulan Juli, yakni pengeboran dan coring deep slim hole sumur panas bumi di Cisolok - Sukarame,"jelasnya.

Pihaknya menegaskan apa yang dikhawatirkan masyarakat tentang alat berat yang dibawa saat survey itu tidaklah benar.

"Alat yang dibawa Kami saat survey itu, alatnya portable, yaitu kecil sekali karena masih tahapan survey permukaan belum nanti tahapan pemboran eksplorasi, dan itu harus dibedakan, dan Kami belum bikin jalan atau buka akses,"tegasnya.

Aris menyatakan cakupan wilayah tersebut yakni daerah selatan TN Gunung Ciremai, untuk metoda grafity yakni melambung, sedangkan daerah utara sekitar 200 titik.

"Itu hanya penambahan data saja, karena sebetulnya Gunung Ciremai itu dari tahun 1984 hingga 2018, sudah dilakukan dan survey yang dilakukan ini untuk penambahan data dan percepatan energi panas bumi di Gunung Ciremai" terangnya.

Survey 3G, tambah Aris, akan dilakukan pada pertengahan Juni 2021. "Surveynya sendiri akan dilakukan pada tanggal 15 hingga 20 Juni nanti,"katanya.

Berbeda dengan Anggota Komisi III DPRD Kuningan, Purnama mengatakan penelitian adanya energi panas bumi baru akan dilakukan.

Halaman:

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x