Pedagang Warteg Khawatir Kenaikan Harga Minyak Curah Usai Subsidi Dicabut

- 27 Mei 2022, 18:47 WIB
ILUSTRASI - Pedagang Warteg dan PKL yang bisa menerima BLT UMKM Super Mikro Rp1,2 juta untuk 1 juta penerima non-Banpres BPUM yang direncanakan cair Agustus 2021 ini.
ILUSTRASI - Pedagang Warteg dan PKL yang bisa menerima BLT UMKM Super Mikro Rp1,2 juta untuk 1 juta penerima non-Banpres BPUM yang direncanakan cair Agustus 2021 ini. /Tangkap layar Facebook.com/@Swadaya Bahari

ARAHKATA - Pedagang warung Tegal (warteg) yang tergabung dalam Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) merasa khawatir.

Keputusan pemerintah mengakhiri subsidi minyak goreng curah, memberatkan pedagang warteg karena daya beli masih terdampak pandemi COVID-19.

Para pedagang mengkhawatirkan harga minyak goreng curah bakal naik setelah subsidi berakhir pada 31 Mei 2022.

Baca Juga: Erick Thohir: BUMN Terus Berupaya Membuka Lapangan Kerja Bagi Masyarakat

Ketua Kowantara, Mukroni mengatakan keputusan tersebut dikhawatirkan membuat harga minyak goreng curah yang banyak dibutuhkan pedagang naik.

"Kami, pedagang warteg protes keras kalau mekanisme penjualan dan distribusi minyak ke mekanisme pasar penuh tanpa adanya subsidi dari negara," kata Mukroni di Jakarta, dilansir ANTARA dikutip ArahKata.com, Jumat, 27 Mei 2022.

Mukroni menambahkan saat subsidi minyak goreng curah diberlakukan saja pedagang warteg harus membeli dengan harga di atas Rp14 ribu.

Baca Juga: Google Tawarkan Pinjaman Senilai Rp29 Miliar untuk UKM

Mukroni mengatakan keputusan pemerintah mengakhiri subsidi minyak goreng curah memberatkan pedagang warteg karena daya beli masih terdampak pandemi COVID-19.

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x