Polling yang diadakan Elon Musk menambah deretan kontroversi di platform media sosial itu. Setelah menjabat sebagai CEO, Musk memulihkan sejumlah akun termasuk milik mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump
Twitter baru-baru ini menangguhkan, lalu membuka kembali, sejumlah akun jurnalis. Aksi Twitter itu menuai kecaman dari berbagai organisasi media dan kelompok advokasi di Eropa.
Baca Juga: Ferdy Sambo Bersikeras Tidak Bohong Soal Putri Telah Diperkosa
Pada waktu yang bersamaan, Twitter melarang akun-akun yang mempromosikan media sosial kompetitor seperti Facebook.
Musk juga mengatakan dia akan mengadakan polling jika ada perubahan pada kebijakan Twitter.***