Tutup Tahun 2022, Emiten 'Merah' Cenderung Lebih Unggul

- 3 Januari 2023, 20:28 WIB
ilustrasi bursa saham
ilustrasi bursa saham /galamedia.pikiran-rakyat.com/

Jika melihat hari terakhir perdagangan di 2022 pada 30 Desember lalu, kinerja emiten-emiten figur-figur tersebut tetap dipimpin figur ‘Merah’, SINI (+24.86 persen), RAJA (+11.17 persen) dan CHEM (+4.61 persen), emiten terakhir adalah emiten yang sedang menjajaki kerjasama dengan Basis Investments, grup investasi Happy Hapsoro.

Sementara kinerja group Sandiuno pada hari terakhir perdagangan 2022 dipimpin oleh MDKA (+1.48 persen), ADRO (+1.30 persen) dan SRTG (+1.20 persen) dan kinerja group Erick Tohir seperti kinerja tahunannya mengalami penurunan di hari terakhir, MARI (-0.78 persen) dan ABBA (-0.66 persen).

Baca Juga: Pakar Minta RI Ikuti Aturan Baru WHO Terkait Penggunaan Masker

Melihat fenomena ini, peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Agus Herta Sumarto berpendapat, dinamika pergerakan harga saham berafiliasi politik di 2022 lebih condong dikarenakan figur kedeketan dengan lingkaran penguasa.

“Saya kira pada 2022 kemarin sebagian besar pergerakan harga saham yang berafiliasi politik lebih diakibatkan sentimen pelaku pasar terhadap kedekatan mereka ke lingkaran penguasa. Pada 2022 kemarin saya kira tidak begitu banyak aksi korporasi di sektor riil yang dapat meningkatkan nilai fundamental perusahaan mereka,” kata Agus di Jakarta, dikutip ArahKata.com Senin, 2 Januari 2023.

Menurutnya, di 2023 dimana tahun politik lebih kuat karena mendekati Pemilu, investor akan lebih berhati-hati dan condong memilih saham tak terafiliasi politik yang lebih aman. Tentu saja meski tak terlalu beresiko namun imbal balik diterima tidak akan terlalu besar.

Baca Juga: Presiden baru Brazil Siap Bangun Kembali Hubungan dengan Rusia

“Pada 2023, risiko untuk jenis-jenis emiten yang berafiliasi politik akan lebih besar. Investor mungkin akan jauh lebih berhati-hati dan akan lebih memilih saham-saham netral yang tidak berafiliasi politik dan pergerakan harga sahamnya murni dipengaruhi kinerja perusahaan. Saham jenis ini labih aman namun tentunya imbal hasil yang ditawarkan tidak begitu besar,” papar Agus.

Kendati demikian, saham yang terafiliasi dengan lingkaran politik, imbuh Agus masih akan menjadi bidikan para trader jangka pendek.

Mereka menganggap volatilitas harga saham tersebu akan tinggi dan memberikan keuntungan besar.

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x