Pada kategori ringan dan sedang, itu ada waktu tunggu yang masih bisa ditoleransi untuk memasukkan cairan ke dalam tubuhnya.
Baca Juga: Menteri Hadi Tjahjanto Sebut 305 Kasus Mafia Tanah Selama 2018-2020
Tapi, lanjutnya, jika dehidrasi itu terjadi dalam beberapa hari beruntun, itu sudah masuk ke dalam kategori berat dan harus segera ditangani secara cepat.
“Kalau dalam sehari mungkin tubuh masih bisa menoleransi dengan deposit air dalam tubuh. Tapi pada kondisi 2-3 hari sampai betul-betul kekurangan air sama sekali, itu harus sudah langsung dengan penanganan petugas medis yang di fasilitas kesehatan,” tukasnya.
Karenanya, dia menyarankan agar dalam bulan-bulan puasa sekarang ini dan saat musim mudik nanti, masyarakat harus mengunsumsi air minum yang cukup.
Baca Juga: Surat Terbuka Pegawai Milenial Ungkap Kebobrokan dan Korupsi Sistematis Pejabat Bea Cukai
Artinya, ketersediaan airnya juga harus cukup. “Prinsip asupan air tadi yang tetap harus dikontrol. Kadang kan air minum itu diangap hal yang sepele, padahal itu bisa membahayakan kesehatan kita,” ujarnya.
Makanya, saat mudik ke kampung halaman saat lebaran nanti, dr Tati mengingatkan agar masyarakat memiliki persediaan air minum yang cukup.
Apalagi melakukan perjalanan yang sangat jauh dengan kondisi panas dan macet di perjalanan, masyarakat tidak bisa tidak minum air.
Baca Juga: Imbauan Pemerintah Perusahaan Bagikan THR Selambatnya 18 April 2023
“Sebab, tubuh kita itu hanya punya daya toleransi kuat untuk bisa memback up kekurangan air itu 6-8 jam saja. Apalagi untuk anak-anak, sebisa mungkin dihindari untuk tidak minum,” katanya.
Masyarakat juga keberatan dengan adanya wacana kebijakan pelarangan tersebut. Susanto, seorang karyawan swasta di Jakarta yang rencananya akan mudik ke kampung halamannya di Solo pada musim lebaran tahun ini, mengungkapkan pada musim lebaran, biasanya permintaan AMDK di daerahnya meningkat hingga 70 persen.
“Itu pengalaman saya waktu mudik tahun kemarin ya. Apalagi katanya ada peningkatan jumlah yang mudik tahun ini, mungkin peningkatannya bisa mencapai 100 persen lebih,” tukasnya.