Manfaat dan Fakta Ganja dalam Dunia Kesehatan

28 Februari 2021, 14:18 WIB
Ilustrasi Ganja /Ahyar/Pixabay

ARAHKATA - Di Indonesia, ganja masih menjadi barang ilegal. Ancaman menanam pohon terlarang ini bisa berupa hukuman penjara selama 4-12 tahun dan denda Rp 800 juta hingga Rp 8 miliar. Hal ini tertuang pada Undang-Undang No 35 tahun 2009 tentang Narkotika.

Namun, pengguna ganja alias mariyuana sebagai tanaman obat masih menjadi kontroversial di Indonesia. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bahkan sempat mengeluarkan edaran yang menyatakan bahwa ganja sebagai tanaman obat.

Hal itu menimbulkan pro dan kontra bagi masyarakat Indonesia, sehingga Kementan akhirnya mencabut edaran tersebut.

Baca Juga: Proyeksi Obat Ajaib, Mike Tyson Investasi Ladang Ganja

Di berbagai negara di dunia, ganja sudah menjadi barang ilegal. Kanada, Uruguay, Jamaika, dan Thailand adalah negara yang melegalkan penggunaan ganja.

Meskipun dilarang, ganja memiliki beberapa manfaat bagi tubuh apabila digunakan dengan dosis kesehatan yang benar dan telah ditentukan. Berikut manfaat dan fakta ganja secara medis:

1. Ketahui ciri-ciri tanaman ganja

Tanaman ganja mempunyai bentuk daun lebar yang menjari dan panjang. Tanaman ini bisa tumbuh di pegunungan tropis dengan ketinggian di atas 1.000 meter di atas permukaan laut. Pohon ganja yang ditanam hanya dapat tumbuh hingga 5 meter.

Baca Juga: BNN Gagalkan Penyelundupan Ganja 450 Kg Dalam Drum di Parung

Semua bagian tanaman ganja ini seperti daun, batang, dan bunga dapat dikonsumsi oleh manusia. Cara mengonsumsinya pun berbeda-beda mulai dari dimakan langsung hingga diolah terlebih dahulu.

2. Nama lain ganja dan kandungannya

Tanaman ganja mempunyai banyak sebutan, mulai dari mariyuana, pot, weed, maryjane, hingga nama ilmiahnya Cannabis. Saat ini, ada tiga jenis ganja yang sudah diketahui dunia ilmu pengetahuan, Cannabis Sativa, Cannabis Indica, dan Cannabis Ruderalis.

Tanaman ganja ini mengandung Tetrahidrokanabinol dan Cannabidiol yang merupakan salah satu senyawa Cannabinoid. Kandungan tersebut bisa membuat pemakainya mengalami euforia.

Baca Juga: Ganja Lima Kilo, Pistol Glock dan 73 Peluru Jadi Barbuk Gathan

3. Ganja dapat meredakan autoimun dalam tubuh

Tanaman ganja juga punya efek sebagai penyembuh bagi sejumlah penyakit temasuk autoimun. Penyakit ini menjadi viral di Indonesia. Sejak artis Raditya Dika, Ashanty dan Andrea Dian terserang penyakit ini, masyarakat sibuk mencari seluk beluk dari penyakit ini.

Penyakit autoimun sendiri adalah penyakit radang. Autoimun ialah kondisi saat sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat alih-alih memerangi penyakit di dalam tubuh yang semestinya menjadi fungsinya.

Senyawa THC dalam ganja mampu mengatasi kondisi pasien autoimun. Sebab, senyawa tersebut dapat mengubah molekul DNA yang mempercepat proses peradangan menjadi pulih.

Baca Juga: Miris, Oknum Kades di Jateng Ditangkap Linglung Usai Hisap Ganja

4. Ganja disebut dapat membunuh kanker dan meredam efek kemoterapi

Senyawa Cannabinoids mampu membunuh sel kanker dan memblokir sejumlah pembuluh darah yang dibutuhkan tumor untuk tumbuh. Senyawa Cannabinoids dalam ganja dipercaya efektif untuk penyakit kanker usus, kanker payudara, dan kanker hati.

Selain itu, ganja sangat efektif meredakan efek samping kemoterapi, yakni rasa mual, muntah, dan hilang nafsu makan. Badan Pengawas Obat AS telah mengizinkan obat-obatan berbasis Cannabinoid untuk pasier kanker yang sedang menjalani kemoterapi.

5. Ganja melindungi otak manusia

Peneliti dari University of Nottingham berhasil membuktikan bahwa ganja mampu melindungi otak dari kerusakana yang disebabkan serangan stroke.

Baca Juga: Peredaran Ganja Berbentuk Susu Bubuk Berhasil Digagalkan Polres Jakarta Selatan

Kendati belum dilakukan uji klinis, temuan tersebut diperkuat teori lain yang mengatakan bahwa mariyuana juga mampu meminimalisasi kerusakan akibat trauma atau geger otak.***

Editor: Ahmad Ahyar

Tags

Terkini

Terpopuler