ARAHKATA - Kopi sebagai minuman yang sangat digemari ternyata tidak dapat sembarang minum setelah makan terutama nanas karena menimbulkan bahaya.
Bahaya minum kopi setelah makan nanas terjadi karena keduanya adalah penyebab meningkatnya asam lambung.
Asam lambung yang meningkat akibat makan nanas akan bergejolak ketika dilanjutkan minum kopi sehingga bahaya bagi tubuh.
Baca Juga: Apa Arti Diet Sebenarnya? Ternyata Selama ini Sering Salah Kaprah!
Bahay minum kopi setelah makan nanas diantaranya timbul rasa tidak nyaman di dada, mual bahkan pingsan.
Karena bahaya tersebut sebaiknya hindari minum kopi setelah makan nanas.
Selain itu terdapat bahaya lainnya dari minum kopi setelah makan nanas menurut dr. Nadia Nurotul Fuadah, Jumat 17 Juni 2022.
Baca Juga: 5 Menu Diet Ala Cha Eun Woo, Badan Ideal Tanpa Tersiksa!
1. Nyeri di perut
Rasa nyeri di perut timbul akibat peningkatan produksi asam lambung yang berlebihan.
Ini terjadi akibat kombinasi makanan peningkat asam lambung seperti kopi dan nanas.
2. Begah dan Kembung
Rasa begah dan perut kembung disebabkan adanya peningkatan jumlah gas yang terjebak di area lambung.
Baca Juga: Wajib Tahu! Berikut Penjelasan Mengenai Kopi Hijau
Ini terjadi karena asam lambung mengeluarkan produksi gas berlebih.
3. Muntah
Keluhan ini merupakan efek lebih parah dari minum kopi setelah makan nanas.
4. Pusing dan nyeri kepala
Asam lambung yang naik berlebihan akan menyumbat pembuluh darah yang mengantarkan oksigen ke area kepala.
Baca Juga: Berlebihan Main Game Bisa Kurangi Daya Ingat? Ini Kata Ahli Kesehatan
Kurangnya pasokan oksigen di kepala akan menyebabkan pusing dan nyeri kepala.
Kondis lebih parah, rasa sakit yang timbul akan sangat hebat dan tak tertahankan.
5. Turunnya kesadaran hingga pingsan
Pingsan terjadi akibat produksi asam lambung berlebih yang mengganggu pernafasan dan aliran darah menuju kepala.
Baca Juga: 5 Bahaya Minum Kopi bersama Makanan Berikut, Gorengan Paling Sering Dikonsumsi!
Kombinasi tersebut akan menimbulkan rasa lemas, sesak, pusing dan akhirnya pingsan.
Kasus seperti ini harus segera ditangani oleh dokter agar tidak menimbulkan bahaya berlanjut.***