Taman Kehati AQUA Klaten Kerap Jadi Sarana Edukasi Pelajar dan Mahasiswa

- 11 Desember 2023, 16:59 WIB
Parapihak yang terdiri dari pemerintah, sekolah adiwiyata, media, mahasiswa melakukan uji coba metodelogi biotilik di sungai Pusur.
Parapihak yang terdiri dari pemerintah, sekolah adiwiyata, media, mahasiswa melakukan uji coba metodelogi biotilik di sungai Pusur. /Dok. Danone Indonesia/ARAHKATA

ARAHKATA - Taman Keanekaragaman Hayati atau Taman Kehati Aqua Klaten kerap dimanfaatkan sebagai sarana edukasi bagi para pelajar dan mahasiswa.

Danone-Aqua Klaten terus berkomitmen untuk beroperasi secara berkelanjutan dan bertanggung jawab, termasuk menjaga kelestarian lingkungan yang diwujudkan lewat Taman Kehati ini.

Rama Zakaria, Stakeholder Relations Manager Pabrik Danone AQUA Klaten mengatakan Taman Kehati Aqua Klaten merupakan kawasan pelestarian flora dan fauna hasil inisiasi PT. Tirta Investama Pabrik Klaten dengan luas sekitar 4,6 hektare.

Baca Juga: Polda Metro Siap Hadapi Firli Bahuri Melawan usai Ditetapkan Tersangka Kasus Pemerasan

“Semua orang bisa mengakses dengan izin ke Danone-AQUA Klaten. Nanti akan didampingi petugas kami,: ujarnya.

Pelestarian flora fauna di Taman Kehati Aqua Klaten salah satunya dengan terkoneksinya 130 jenis vegetasi yang diawasi secara berkelanjutan, dimana estimasi secara total memiliki serapan karbon sebesar 320,96 Ton. “Terdapat lebih dari 200 spesies tanaman tumbuh subur di taman tersebut, sedangkan jumlah populasinya mencapai lebih dari 1.000 tanaman,” tukasnya.

Katanya, Taman Kehati Klaten ini berfungsi sebagai living library, yaitu lokasi yang berfungsi sebagai ruang belajar dan perpustakaan hidup untuk penelitian, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat. Di taman ini juga terdapat 23 spesies anggrek, di antaranya Vanda Tricolor yang merupakan bunga eksotis Merapi.

Baca Juga: Polisi Bongkar Sindikat Jual-Beli Ginjal di Medan, Satu Pelaku Ditangkap

"Anggrek tersebut juga nyaris punah karena erupsi. Ini anggrek endemik Merapi, nyaris punah dan berhasil ditemukan kembali. Kini kami ikut membantu menyelamatkan varian itu disini,” ucap Rama.

Sejumlah tanaman keras dari Merapi mulai ditanam di Taman Kehati sekitar dua tahun lalu. Saat dibawa dari lereng Merapi, tinggi pohon baru sekitar 20 cm. Beberapa di antaranya adalah pohon nyamplung, saputangan, dan Afrika, selain tanaman herbal.

Taman Kehati dibagi dalam beberapa zona, yakni zona spesies bambu, anggrek, tanaman keras, dan tanaman herbal. Rama menjelaskan pengenalan keanekaragaman hayati sangat penting.

Baca Juga: Benarkah Le Mineral Biayai Persenjataan Tentara Israel?

Salah satu tujuannya untuk menumbuhkan kesadaran menjaga kehati, agar tidak terjadi biopiracy yakni kejahatan pencurian genetik hayati. "Contohnya kalau ada warga negara asing datang, ijin ambil hayati, spesies tertentu diteliti, dikembangkan lalu diklaim dipatenkan milik mereka," kata Rama.

Tidak hanya sebagai perpustakaan hidup, Taman Kehati Klaten ini juga berfungsi sebagai penyangga sistem kehidupan di Sub-Daerah Aliran Sungai Pusur, anak sungai Bengawan Solo di Klaten, Jawa Tengah. Hal itu terbukti dengan melimpahnya air dari Sungai Pusur kepada para petani di Kabupaten Klaten.

Baca Juga: Ketum FPPPG Joko Purwanto Bertekad Berkonsolidasi Tim Pemenangan Prabowo-Gibran

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x