Lima Makna Strategis di Balik Penangkapan Menteri KKP

25 November 2020, 22:58 WIB
Ilustrasi Makna Strategis KPK /Arahkata.com

ARAHKATA - Ada lima makna strategis yang dapat diambil dalam pelaksanaan penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo, dari kacamata Ind Police Watch (IPW), seperti yang diungkapkan oleh Ketua Presidium IPW Neta S Pane, Antara lain :

Pertama, Penangkapan terhadap Menteri Kelautan adalah hadiah akhir tahun yang diberikan KPK pimpinan jenderal Firli kepada masyarakat Indonesia. Di mana publik sempat meragukan komitmen Firli untuk melakukan OTT.

Baca Juga: Desa Denge Siap Menuju Desa Definitif

Kedua, penangkapan ini adalah penangkapan atau OTT kakap yang pernah dilakukan di era Firli. Sebab baru kali ini KPK pimpinan Firli menangkap seorang menteri.

Ketiga penangkapan ini makin menunjukkan KPK makin independen dan tidak terkoptasi kekuatan partai politik. Setelah melakukan OTT terhadap tokoh-tokoh PDIP, KPK membuktikan mampu menangkap seorang menteri yang juga tokoh partai Gerindra.

Keempat, penangkapan ini menunjukkan Firli sudah berhasil melakukan konsolidasi di KPK, sehingga dalam kasus OTT terhadap menteri kelautan itu melibatkan novel Baswedan yang sempat diisukan dekat dengan tokoh-tokoh Gerindra.

Baca Juga: Menteri Edhy Ditangkap KPK, Arief Puyuono: Sebaiknya Prabowo Mengundurkan Diri!

Kelima penangkapan ini makin menunjukkan bahwa semua partai di negeri ini terlibat korupsi. Akibat penangkapan ini tentu berdampak besar pada masa depan partai gerindra dan publik akan mempertanyakan integritas partai pimpinan Prabowo.

IPW berharap, KPK ke depan bisa makin aktif memburu para koruptor, terutama dari kalangan partai politik yg menjadi pejabat tinggi negara, terutama menteri kabinet.

"Tujuannya agar ada efek jera. Selain itu KPK juga perlu mencermati politik uang di dalam pilkada serentak 9 Desember mendatang agar para pelakunya bisa dijerat OTT," pungkas Neta.

Editor: Mohammad Irawan

Tags

Terkini

Terpopuler