Empat WN Uzbekistan dari Jaringan Teroris Internasional Ditangkap Densus 88

4 April 2023, 21:10 WIB
Ilustrasi Densus 88. / Dok. Humas.polri.go.id

ARAHKATA - Empat WN Uzbekistan dari jaringan teroris internasional kelompok Katibat Al Tauhid Wal Jihad ditangkap Densus 88 Antiteror Polri.

Ke-4 teroris itu ditangkap berkat kerjasama Densus 88 Antiteror Polri dengan Kantor Imigrasi Kelas I Jakarta Utara.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, mengatakan empat terorisme asal Uzbekistan itu adalah BA alias JF (32), OMM alias IM (28), BKA (40), dan MR (26).

Baca Juga: Catur Gunandi: Hadapi Tantangan Krisis, Indonesia Mampu Bersaing dikancah Global

“Saya sampaikan, kegiatan propaganda di media sosial oleh warga negara asing (WNA), yaitu Uzbekistan. Terkait dengan perkara hari Jumat tanggal 24 Maret 2023, telah diamankan 4 orang WNA dari negara Uzbekistan,” kata dia, kepada wartawan, dikutip ArahKata.com pada Selasa, 4 April 2023.

Pengungkapan kasus itu berkat kerja sama Densus 88 Antiteror Polri dan Kantor Imigrasi Kelas I Jakarta Utara.

Ramadhan menambahkan, 3 dari 4 WNA Uzbekistan ini diduga terlibat dalam aktivitas terorisme melalui propaganda di media sosial dan merupakan bagian dari jaringan teror Internasional.

Baca Juga: Biadab! Viral Dukun Palsu Pengganda Uang di Banjarnegara Diduga Bunuh 11 Korbannya

“Terdapat beberapa aktivitas menonjol dari WNA tersebut yang dilakukan terutama oleh saudara BA alias JF yang terpantau aktif menyebarkan propaganda di berbagai platform medsos serta berupaya mencari orang-orang yang memiliki pemahaman yang sama dengannya di Indonesia dalam rangka melaksanakan aksi teror,” ujarnya.

Keempat WNA Uzbekistan tersebut, tutur dia, melakukan perjalanan ke Indonesia dengan rute perjalanan Istanbul, Turki-Abu Dhabi dan transit di Malaysia.

Mereka kemudian baru tiba di Indonesia pada 29 Januari 2023.

Baca Juga: KPK Jadikan Rafael Alun Tersangka Tindak Pidana Pencucian Uang

“Dua dari empat WNA berangkat mendahului ke Indonesia pada 6 Febuari 2023, sedangkan dua lainnya berangkat tiga minggu setelahnya yaitu tanggal 27 Febuari 2023,” tutur Ramadhan.

Tiga dari empat pelaku terorisme itu, diduga terafiliasi dengan jaringan terorisme internasional kelompok Katibat al Tauhid wal Jihad.

KELOMPOK TIMUR TENGAH

Kelompok tersebut, kata jenderal bintang satu tersebut, merupakan kelompok yang aktif di wilayah Timur Tengah.

Baca Juga: Badan Relawan Prabowo Bertekad Siap Menangkan Prabowo Jadi Presiden 2024

“Yang aktif beraktivitas di wilayah Timur Tengah khususnya Suriah sedangkan yang satu lainnya yang bernama B memiliki peran penyedia dukungan keuangan serta dokumen palsu,” sebut Ramadhan.

Adapun peran inisial BA adalah sebagai direktur dalam milisi organisasi teror internasional pada 2021 lalu.

Ia pergi dari Uzbekistan untuk dikirim ke kamp milisi di Suriah guna menjalankan propaganda terkait pemikiran radikal atau ekstremis dan jihad global.

Baca Juga: Harlah 53 Tahun Satkar Ulama: Berkarya Bersama Golkar Memberikan Solusi Keumatan Bangsa Indonesia

“Dia bertugas mengorganisir penerimaan dan pengiriman ke kelompok ini untuk mewujudkan niatnya melakukan aksi teror. Saat ini Kementerian Dalam Negeri Uzbekistan membuka kasus kriminal terhadapnya terkait propaganda ideologi radikal,” kata dia.

Peran inisial OMM adalah sebagai pendukung dari Katibat al Tauhid wal Jihad dan pada 2020 pergi ke Suriah atas perintah dari pemimpin kelompok tersebut.

“Di Suriah, ia menyelesaikan pelatihan terorisme subversif di kamp milisi dan secara aktif terlibat dalam kegiatan kelompok tersebut,” ucap Ramadhan.

Baca Juga: Komisi II Kejar Kejelasan Proses Pembangunan ke Kepala Otorita IKN

Ketiga adalah inisial MR yang berperan sebagai direktur Katibat al Tauhid wal Jihad pada 2020. Ia juga menyelesaikan pelatihan terorisme subversif pada 2022.

Terakhir inisial BKA yang berdasarkan informasi dari Dinas Keamanan Negara Uzbekistan sebagai individu yang memberikan bantuan terhadap ketiga rekannya tersebut.

“Ia berada di bawah pemantauan Dinas Kemananan Negara Uzbekistan. Ia bertanggung jawab dalam pembuatan dokumen palsu dan membantu dalam dukungan keuangan dengan tujuan mensukseskan aspirasi subversif mereka,” ucapnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Ungkap Hasil Pertemuan Tertutup dengan Para Ketum Parpol

Barang bukti yang berhasil diamankan, yaitu beberapa paspor Uzbekistan milik keempat tersangka baik domestik maupun internasional.

“Kemudian satu lembar resi penerima moneygram, kemudian satu lembar kode booking pesawat kemudian iPad, beberapa buah handphone, dan beberapa screenshot unggahan yang bermuatan propaganda,” tutur Ramadhan.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler