Pengacara Ustadz Maheer Curhat Kronologi Sakit Sampai Pembantaran Ditolak

- 9 Februari 2021, 14:47 WIB
Ustadz Maheer
Ustadz Maheer /PMJ News/Twitter/

ARAHKATA - Pengacara Soni Eranata alias Ustadz Maheer at Thuwalibi curhat mengenai penyakit kulit dan lambung penyebab kliennya drop. Keluhan Ustadz Maheer sendiri pernah disampaikan kepada pengacaranya sebelum ia dinyatakan meninggal dunia saat ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Bareskrim Polri pada Senin, 8 Februari 2021.

"Pernah disampaikan bahwa almarhum sempat mengeluhkan alergi kulit. Warnanya merah dan ada ruam yang menghitam di sekujur tubuh. Tapi memang ada masalah pencernaan juga di lambung," kata Pengacara Ustadz Maheer, Djuju Purwanto saat dikonfirmasi Arahkata, Selasa, 9 Februari 2021.

Menurut Djuju kondisi lambung dan alergi kulit sempat membuat kondisi fisik Soni drop dalam rutan. Meskipun begitu, Soni juga sudah mendapatkan pertolongan medis di dalam Rutan Bareskrim.

Baca Juga: BNN Gagalkan Penyelundupan Ganja 450 Kg Dalam Drum Di Parung

Namun, sayangnya obat-obatan medis di dalam Rutan dianggap tidak manjur dengan kondisi alergi kulit pada tubuh Ustadz Maheer. Almarhum Ustadz Maheer juga sempat berkonsultasi kepada kuasa hukumnya agar bisa keluar Rutan untuk pergi ke Rumah Sakit langganan.

"Almarhum pernah bertanya apakah bisa kalau berobat di luar (Rutan). Saya jawab bisa dengan meminta pembantaran atau ditangguhkan penahanan untuk di rawat di luar Rutan, " ujar Djuju Purwantoro.

Djuju Purwantoro dan kolega di kantor pengacaranya kemudian membuat surat permohonan pembantaran kepada Kepala Rutan Bareskrim dan di acc kan kepada pejabat terkait. Sayangnya, surat permohonan pembantaran tersebut dimentahkan begitu saja oleh pihak internal Rutan.

Baca Juga: Pengacara Ustadz Maheer Curhat Kronologi Sakit Sampai Pembantaran Ditolak

"Pertama permohonan pembantaran ditolak. Mereka kemudian mengecek kondisi fisik Ustadz Maheer di dalam klinik Rutan Bareskrim. Kondisi ruam-ruam alergi kemungkinan alergi udara dan air. Di bawa ke klinik berubah menjadi kehitaman," ujar Djuju Purwantoro.

Halaman:

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x