Peretas Korut Diduga Dalangi Pencurian Aset Kripto 100 Juta Dolar

- 30 Juni 2022, 14:59 WIB
Investigasi dilakukan terhadap kasus pencurian aset kripto 100 juta dolar AS.
Investigasi dilakukan terhadap kasus pencurian aset kripto 100 juta dolar AS. /ANTARA

ARAHKATA - Investigasi yang dilakukan terhadap kasus pencurian aset kripto senilai 100 juta dolar Amerika Serikat.

Investigasi itu menunjukkan aktivitas tersebut didalangi peretas dari Korea Utara.

"Pada tahap awal, ini terlihat seperti peretasan dari Korea Utara, dilihat dari perilaku transaksi," kata mantan analis FBI yang menganalisis kasus ini untuk firma TRM Labs, Nick Carlsen, dikutip dari Reuters, Kamis, 30 Juni 2022.

Baca Juga: Polisi Amankan 10 Ha Ladang Ganja Siap Panen di Lereng Gunung Karuhun

Aset kripto senilai 100 juta dolar dicuri dari perusahaan AS, Horizon Bridge, pada 23 Juni.

Horizon Bridge adalah layanan dari blockchain Harmony, mengizinkan transfer aset kripto ke blockchain lain.

Temuan soal dalang peretasan berasal dari Korea Utara, juga dibenarkan pakar keamanan siber lainnya.

Baca Juga: Kapolres: Perintah Tembak di Tempat Gerombolan Bermotor Meresahkan Warga

Pakar menemukan satu metode yang pernah digunakan peretas asal Korea Utara pada kasus sebelumnya.

Firma keamanan siber Chainalysis, yang juga menyelidiki kasus ini untuk Harmony, menemukan pembayaran secara terstruktur dikirim kepada sebuah "mixer", untuk menyamarkan asal dana.

Elliptic, firma lainnya, menduga peretas adalah Grup Lazarus, kelompok asal Korea Utara, berdasarkan pola serangan dan praktik pencucian uang yang dicuri.

Baca Juga: Minum Air Ketika Makan Justru Merusak Ginjal, Ini Kata dr. Zaidul Akbar

"Pencuri mencoba memecah jejak transaksi kembali ke pencurian awal. Cara ini mempermudah pencairan dana di sebuah bursa," demikian bunyi laporan dalam analisis pencurian tersebut.

Para pakar menyebut peretas dari Korea Utara adalah salah satu yang produktif.

Lembaga pemantau sanksi PBB menyebutkan Pyongyang menggunakan dana curian untuk mendukung program nuklir misil.

Baca Juga: Dream Theater Akan Konser di Solo, Jadwalnya Diunggah Malam Ini!

Jika laporan sudah terkonfirmasi, serangan ini adalah yang kedelapan dengan total kerugian mencapai 1 miliar dolar AS.

Chainalysis mengatakan peretas dari Korea Utara berkontribusi sebesar 60 persen dari total dana yang dicuri selama 2022.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah