Baca Juga: Presiden Jokowi Berhentikan Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar
Sugeng juga meragukan korban yang bertugas menjadi sopir istri Kadiv Propam mengalami lima tembakan akurat dari posisi yang tidak ideal.
Bharada E menembak dari lantai dua dengan ketinggian sekitar 10 meter dan lima peluru bisa mengenai korban.
Dalih polisi, pelaku berada dalam posisi menguntungkan karena bisa berlindung dari balik dinding.
Baca Juga: Emosi Tinggi Saling Tembak Dua Personel Divisi Propam Polri
Menurutnya, perlu diuji apakah peluru yang bersarang di tubuh korban berasal dari lantai dua rumah dinas Sambo.
Dia juga menilai, apabila seseorang sudah terkena satu hingga dua tembakan pastilah orang itu akan jatuh terkapar. Apabila peluru yang bersarang lebih dari dua proyektil maka terdapat faktor lain.
“Kalau sampai empat peluru atau lima ini brutal sekali. Apalagi ada luka sayatan juga,” ujarnya.
Baca Juga: Darurat Kekerasan Seksual di Pesantren, Komnas HAM Soroti Soal Mas Bechi
Dia menyarankan Kapolri Sigit untuk segera membentuk TGPF agar kasus ini bisa diungkap secara menyeluruh. Namun Sigit perlu menonaktifkan Sambo sementara tim bertugas mencari fakta.