KPK: Uang Rp30 M di Rumah Dinas Jadi Bukti Kuat Kasus Syahrul Yasin Limpo

- 8 Oktober 2023, 20:01 WIB
Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri (kanan) menyampaikan keterangan terkait penggeledahan di Kantor Kementerian Pertanian dalam jumpa pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat, 29 September 2023.
Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri (kanan) menyampaikan keterangan terkait penggeledahan di Kantor Kementerian Pertanian dalam jumpa pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat, 29 September 2023. /ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat/

ARAHKATA - Uang Rp30 miliar yang diamankan tim penyidik KPK di rumah dinas Menteri Pertanian (Mentan) menjadi bukti kuat perbuatan mantan Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam kasus dugaan pemerasan terhadap pejabat di Kementan, gratifikasi, dan TPPU.

Jurubicara Bidang Penindakan dan Kelembagaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Ali Fikri mengatakan, dalam waktu dekat ini, pihaknya akan memanggil saksi-saksi untuk dikonfirmasi terkait temuan uang tunai Rp30 miliar dalam bentuk rupiah, dolar Singapura, dan dolar AS.

"Setelah ditemukan uang Rp30 miliar di rumah dinas Menteri Pertanian, tentu berikutnya kami konfirmasi kepada para saksi lebih dahulu," kata Ali kepada awak media, Minggu, 8 Oktober 2023.

Baca Juga: Ahok Pengin Jadi Wapres Tergiur Uang Pensiun: Lumayan Rp100 Miliar

Mengingat kata Ali, uang tunai Rp30 miliar yang ditemukan di rumah dinas Syahrul Yasin Limpo saat masih menjabat sebagai Mentan di Jalan Widya Chandra V nomor 28, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan itu merupakan bukti kuat perbuatan korupsinya.

"Di rumah dinas ditemukan uang cash Rp30 miliar. Jangan lupakan kalau ini bukti kuat atas dugaan korupsi," pungkas Ali.

Pada Jumat, 29 September 2023, KPK secara resmi umumkan proses penyidikan dugaan tindak pidana korupsi berupa pemerasan terhadap pejabat di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan).

Baca Juga: Prabowo: Imbau Relawan Kalau Ada Yang Kasih Uang Terima Saja, Itu Uang Rakyat Juga

Akan tetapi, KPK belum membeberkan identitas para tersangka maupun konstruksi perkaranya. Hal itu akan diungkapkan ke publik ketika dilakukan upaya paksa penangkapan maupun penahanan terhadap para tersangka.

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x