ARAHKATA - Sedikitnya lima anak dan seorang wanita tewas di provinsi timur Afghanistan ketika pasukan Pakistan menembakkan roket di sepanjang perbatasan dalam serangan sebelum fajar.
Sejak Taliban merebut kekuasaan di Afghanistan, ketegangan perbatasan dengan Pakistan semakin meningkat.
Pakistan mengklaim kelompok-kelompok militan Taliban melakukan serangan dari tanah Afghanistan.
Baca Juga: Disetujui! Vaksin Sinopharm Khusus Omicron Masuk Uji Klinis
Seorang pejabat pemerintah Afghanistan dan penduduk provinsi Kunar timur Afghanistan mengatakan pasukan Pakistan menembakkan roket hari ini yang menewaskan enam orang.
"Lima anak dan seorang wanita tewas dan seorang pria terluka dalam serangan roket Pakistan di distrik Shelton Kunar," kata direktur informasi provinsi Najibullah Hassan Abdaal dalam Berita Harian Malaysia dikutip ARAHKATA pada Minggu 17 April 2022.
Ehsanullah, seorang penduduk distrik Shelton Afghanistan, mengatakan serangan itu dilakukan oleh pesawat militer Pakistan.
Baca Juga: Pakistan Kutuk Serangan Israel ke Masjid Al-Aqsha, Solidaritas Umat Islam!
Serangan menjelang fajar yang sama dilakukan di provinsi Khost Afghanistan dekat perbatasan, kata pejabat pemerintah Afghanistan lainnya.
"Helikopter Pakistan mengebom empat desa di dekat rute Durand di provinsi Khost," katanya tanpa menyebut nama.
“Hanya rumah warga sipil yang menjadi sasaran dan ada korban,” tambahnya, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Baca Juga: Terjadi Bentrokan Palestina-Israel, Sekjen PBB Serukan Ini di Yerusalem
Seorang tetua suku Afghanistan dari Khost, Gul Markhan, membenarkan insiden di Khost.
Ratusan warga sipil Khost turun ke jalan meneriakkan slogan-slogan anti-Pakistan.
Pejabat militer Pakistan menolak berkomentar saat dihubungi untuk dimintai komentar, dan juru bicara pemerintah Taliban di Kabul juga menolak berkomentar saat dihubungi.
Baca Juga: Swedia dan Finlandia Gabung Nato, Rusia Ancam Invansi Nuklir
Kementerian Luar Negeri Afghanistan mengatakan telah meminta duta besar Pakistan di Kabul untuk memprotes serangan tersebut.***