Thailand Bagikan Gratis Sejuta Pohon Ganja Tapi Larang Warga Mabuk

11 Juni 2022, 11:42 WIB
Ilustrasi. Petugas gabungan menemukan tanaman ganja seberat 40 ton lebih, di pedalaman. /Foto: Pixabay/

ARAHKATA - Tanaman ganja di banyak negara dilarang untuk di tanam serta dikonsumsi.

Tanaman ganja masih dianggap sebagai barang ilegal bagi pemiliknya.

Tanaman ganja di Indonesia juga dianggap barang haram bagi masyarakat muslim.

Baca Juga: BPOM Gerebek Dua Pabrik Tahu Gunakan Formalin di Parung Bogor

Thailand meluncurkan kampanye memberikan satu juta tanaman ganja gratis pada Jumat, 10 Juni 2022, dilansir Reuters.

Satu hari setelah mendekriminalisasi penanaman ganja untuk tujuan komersial, tapi mencegah orang untuk mabuk dan memperingatkan bahwa mereka masih bisa melanggar hukum.

Thailand melegalkan ganja obat pada 2018 untuk penggunaan medis tetapi sekarang mulai mengembangkannya sebagai tanaman komersial dan membangun industri lokal yang menguntungkan.

Baca Juga: Thailand Resmi Legalkan Ganja, Warga Berburu di Kedai Terdekat

“Jangan menggunakannya dan duduk tersenyum di rumah dan tidak menyelesaikan pekerjaan apa pun. Hal-hal itu bukan kebijakan kami,” kata Menteri Kesehatan Anutin Charnvirakul pada peluncuran di provinsi timur laut Buriram, tempat 1.000 tanaman pertama didistribusikan.

"Stigma itu sudah kita hapus, hanyut seperti menghilangkan tato. Jangan sampai muncul lagi," ujarnya seraya menambahkan bahwa ganja harus digunakan untuk meningkatkan kesehatan.

Pada Kamis, ganja dihapuskan dari daftar narkotika negara itu, memungkinkan orang menanam tanaman itu jika mereka mendaftar di aplikasi pemerintah.

Baca Juga: Dinilai Gagal Meraih Kesepakatan, Napoli Akan Jual Kalidou Koulibaly

Namun pihak berwenang menghalangi penggunaan ganja untuk kesenangan sementara merokok di depan umum dapat menyebabkan penjara dan denda.

Senyawa psikoaktif dalam ganja, tetrahydrocannabinol atau THC, dibatasi hingga 0,2 persen dalam ekstrak ganja dan produk yang dapat dijual di Thailand, termasuk minyak dan permen.

Menanam ganja di rumah memerlukan pendaftaran dengan aplikasi telepon pintar pemerintah, PlookGanja atau "tanam ganja".

Baca Juga: 9 Tips Diet Sehat ala Jennie BLACKPINK, Jadikan Tubuh Tetap Langsing dan Kuat Manggung Seharian!

Anutin mengatakan lebih dari 300.000 orang telah mendaftar ke aplikasi tersebut, yang memiliki jutaan unduhan dari orang-orang yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang ganja.

Menurut departemen pemasyarakatan Thailand, 3.000 orang telah dibebaskan dari penjara setelah ditahan atas kejahatan terkait ganja sejak undang-undang tersebut diubah minggu ini.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler