Bahrain Ikut Cabut Longgarkan Karantina dan PCR bagi Wisatawan

- 18 Februari 2022, 19:59 WIB
Potret keindahan malam hari di salah satu kota di Bahrain
Potret keindahan malam hari di salah satu kota di Bahrain /Ilham Maulana /pixabay

ARAHKATA - Sebagian negara sudah mulai melonggarkan pembatasan kegiatan dan protokol kesehatan (prokes) meskipun COVID-19 masih melanda.

Salah satunya Bahrain. Bahrain ikut melonggarkan sejumlah aturan bagi para wisatawan yang tiba di negaranya.

Aturan tersebut mulai berlaku pada Minggu, 20 Februari 2022.

Baca Juga: Korea Selatan Tembus 100 Ribu Orang Lebih Terpapar COVID-19 Omicron

Dikutip Arahkata, Jumat 18 Februari 2022, Pemerintah Bahrain mengumumkan wisatawan yang tiba di Bahrain tidak lagi perlu melakukan karantina COVID-19.

Selain itu, bagi penumpang yang tiba di Bandara Internasional Bahrain, mereka tidak perlu lagi melakukan tes Corona PCR.

Kabar ini disampaikan lewat situs resmi Kementerian Kesehatan Bahrain pada Kamis, 17 Februari.

Baca Juga: Pemerintah Singapura Bolehkan Turis Wisata Tanpa Karantina, Asal...

“Mulai Minggu, 20 Februari 2022, seluruh penumpang yang tiba di Kerajaan Bahrain tidak perlu melakukan tes PCR saat ketibaan. Pembatalan karantina pencegahan COVID-19 bagi seluruh penumpang yang tiba di Kerajaan Bahrain,” bunyi pernyataannya.

Sebelum ada kebijakan ini, seluruh penumpang harus melakukan tes PCR saat ketibaan. Pelaku perjalanan menuju Bahrain yang baru sembuh dari COVID-19 tak diwajibkan menunjukkan hasil negatif Corona sebelum keberangkatan. Tetapi saat tiba di Bahrain, PCR harus dilakukan.

Sedangkan dalam aturan karantina, sebelumnya para pemegang Green Shield dalam aplikasi Be Aware (aplikasi tracking COVID-19 Bahrain) tidak perlu melakukan karantina saat tiba di Bahrain.

Baca Juga: Mulai 25 Februari, Belanda Akan 'Berdamai' dengan COVID-19

Saat itu, mereka hanya perlu melakukan tes COVID-19 PCR saat ketibaan. Namun, bagi mereka yang tidak memegang Green Shield, harus menjalani karantina selama tujuh hari dan melakukan tes PCR saat ketibaan.

Kasus COVID-19 di negeri Teluk Arab ini sudah mengalami penurunan. Bahrain mencapai puncak kasus Corona pada awal Februari. Saat itu, kasus harian bisa mencapai 8.000 infeksi dalam 24 jam.

Kini, kasusnya berada di kisaran 5.000 infeksi per hari. Pada Kamis 17 Februari, tercatat 3.762 infeksi dan 1 kematian akibat COVID-19 di Bahrain. Negara ini melaporkan kasus varian Omicron pertamanya pada 11 Desember 2021 lalu.

Baca Juga: Mulai 25 Februari, Belanda Akan 'Berdamai' dengan COVID-19

70,4 persen dari total penduduk 1,7 juta orang sudah divaksinasi dosis lengkap, sedangkan penerima vaksinasi dosis booster mencapai 55,9 persen orang.

Kini, total kasus COVID-19 Bahrain mencapai 481.512 infeksi dan 1.433 kematian, dari awal pandemi Corona hingga sekarang.***

Editor: Tia Martiana

Sumber: Saudi Gazette


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x