DK PBB Kembali Gelar Sidang Bahas Rusia-Ukraina, Ini Hasilnya

- 12 April 2022, 17:17 WIB
Beraninya! 8 Negara Serang Indonesia di Sidang PBB, Desak Kemerdekaan Papua Barat.
Beraninya! 8 Negara Serang Indonesia di Sidang PBB, Desak Kemerdekaan Papua Barat. /Ari irpan/YouTube Angka dan Data Channel

 

ARAHKATA - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) kemarin, Senin 11 April 2022, kembali menggelar sidang membahas penderitaan perempuan dan anak-anak di Ukraina.

DK PBB juga akan mengadakan pertemuan lain minggu depan tentang krisis kemanusiaan di sana, dalam upaya untuk menekan Rusia meskipun memiliki hak veto.

"Pertemuan baru yang diusulkan oleh Prancis dan Meksiko akan fokus pada pengungsi, warga dunia ketiga dan perdagangan manusia," menurut seorang diplomat yang identitasnya dirahasiakan dalam Berita Harian Malaysia dikutip ARAHKATA, Selasa 12 April 2022.

Baca Juga: Varian Baru Omicron Ditemukan, Potensi 'Hindari' Imunisasi! Ini Kata WHO

Pertemuan diusulkan oleh Amerika Serikat (AS) dan Albania, di mana duta besar Albania untuk PBB, Ferit Hoxha, mengumumkan dia dan rekan-rekannya di PBB akan terus mengutuk agresi di Ukraina pada 24 Februari.

Mereka bertekad untuk melanjutkan aksi meskipun mengetahui Moskow dengan hak vetonya akan membatalkan keputusan DK PBB tentang Ukraina.

Sejak pecahnya perang, DK PBB dan Majelis Umum PBB (UNGA) telah mengadakan 15 pertemuan dengan 3 pertemuan khusus tentang perang Rusia-Ukraina.

Baca Juga: Rusia Fokus di Donbas, Ini Persiapan Ukraina Hadapi Serangan

Pertemuan pertama pada tanggal 2 Maret mengutuk agresi dan kemudian pada tanggal 24 Maret menyerukan perlindungan warga sipil serta minggu terakhir terakhir, penangguhan Rusia dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB (UNHRC).

“Namun beberapa rekan berpendapat bahwa tindakan mendorong Rusia ke pengasingan tidak produktif. Terlalu banyak sanksi akan membunuh harapan untuk pemahaman multilateral, sebaliknya DK PBB perlu melakukan diplomasi demi berusaha menjaga hubungan masyarakat,” katanya.

Enam dari 15 anggota DK PBB memilih untuk mengeluarkan Rusia dari UNHRC pada UNGA terakhir, termasuk AS, Inggris, Prancis, Irlandia, Norwegia, dan Albania.

Baca Juga: China Kecam Tuduhan AS Terkait Penanganan COVID-19 di Shanghai

Sementara itu, tiga negara menentang, yakni Rusia, China, dan Gabon sedangkan enam lainnya tidak memilih, yakni India, Brasil, Kenya, Ghana, Meksiko, dan Uni Emirat Arab (UEA).***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: berita harian malaysia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah