Hari Nusantara, Mahfud MD: Budaya Bahari Bagian Identitas Bangsa!

13 Desember 2020, 23:37 WIB
Mahfud Md.* /Instagram.com/@mohmahfudmd

ARAHKATA – Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengajak seluruh masyarakat Indonesia menggelorakan Budaya Bahari mulai dari peringatan Hari Nusantara (Harnus) 2020.

Menurut Mahfud, Budaya Bahari menjadi bagian dari identitas bangsa yang seharusnya diimplementasikan oleh setiap anak bangsa.

"Mari kita semua menggelorakan Budaya Bahari. Mari kita semua mengoptimalkan perairan laut kita sebagai penyatu ekonomi. Mari kita pelihara laut kita sehingga anak cucu kita juga dapat menikmati dan memanfaatkannya secara lestari," kata Menko Polhukam ketika memberikan sambutan mewakili Presiden Joko Widodo dalam Puncak Peringatan Hari Nusantara dari Jakarta, Minggu 13 Desember 2020.

Baca Juga: Kondisi Cedera Beckham di Persib Terus Dipantau

Dari perspektif politis, Menko Polhukam menyatakan sejatinya masyarakat Indonesia seharusnya mengadopsi Budaya Bahari dalam setiap sendi kehidupan. Menurutnya budaya ini sangat melekat dengan masyarakat yang hidup pada kondisi geografis kepulauan seperti di tanah air.

"Ciri dari budaya ini, sangatlah positif yakni selalu terbuka dengan adanya perbedaan-perbedaan yang dimiliki oleh penduduk dari wilayah lainnya,” kata Mahfud.

Sehingga, lanjutnya, rasa persatuan dalam suatu negara dapat terjalin dengan erat dengan mengaplikasikan budaya Bahari setiap waktu.  Itulah budaya bangsa kita dalam berpolitik tetapi tanpa menghilangkan perbedaan-perbedaan yang ada di dalamnya ini.

Dengan penerapan Budaya Bahari, maka nilai gotong royong dalam kehidupan masyarakat juga akan menjadi suatu kebiasaan di setiap kegiatan.

Baca Juga: Jadwal Buka Tutup Jalur Puncak Bogor Malam Tahun Baru

Dampaknya, menurut Menteri Mahfud, harmonisasi di setiap kehidupan lingkungan masyarakat yang berbeda-beda menjadi pemandangan yang mutlak di berbagai wilayah di Nusantara.

"Dirumuskan dalam bentuk gotong-royong di dalam kehidupan bersama budaya Bahari. Budaya Bahari adalah budaya-budaya untuk bersatu berdaya," ucapnya.

Dari sisi hukum, tambah Menko Polhukam, pelaksanaan Budaya Bahari bertumpu pada apa yang sekarang mulai dikembangkan oleh Pemerintah Republik Indonesia yaitu adanya restorative justice.

Baca Juga: Pemerintah Tegaskan Siaran TV Analog Dihentikan di November 2022

Akan membuat terciptanya hukum yang adil. Artinya, tujuan mencari keadilan dipandang sebagai manfaat bersama di mata hukum, sehingga hilang rasa saling mengalahkan.

"Di mana hukum itu bukan merupakan arena pertempuran untuk mencari menang kalah tetapi harus lebih diutamakan membangun harmoni dalam masyarakat," imbuhnya.

Baca Juga: Peringatan Bencana Hidrometeorologi, Apa dan Bagaimana Antisipasinya?

Selanjutnya, Menko Polhukam menyatakan Budaya Bahari juga akan membuat kelestarian ekosistem lautan yang sebagian besar mendominasi Indonesia. Terjaganya ekosistem laut ini akan mendatangkan banyak keuntungan finansial bagi masyarakat yang mengelolanya.

"Banyaknya pundi-pundi uang yang akan didapatkan oleh masyarakat asalkan mampu secara optimal mengelola sektor ekonomi bahari ini. Mengingat, sumber daya alam yang dimiliki oleh laut tanah air sangat melimpah dari mulai ikan hingga makhluk laut jenis lainnya. Pembangunan perekonomian Indonesia dengan berbasiskan pada potensi kelautan dapat semakin diwujudkan," pungkasnya.***

Editor: Agnes Aflianto

Tags

Terkini

Terpopuler