ARAHKATA - Jawa Timur menjadi peringkat pertama dalam produksi beras di tingkat nasional. Jika dibandingkan provinsi lain, produksi beras di Jatim melimpah dan cukup memenuhi kebutuhan masyarakat.
Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak mengatakan, melimpahnya produksi beras karena Pemprov Jatim berhasil memberi perhatian penuh pada petani.
Baca Juga: Tanggapi Eksepsi, Jaksa Bela Menko Polhukam yang Disudutkan HRS
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa turun langsung ke lapangan untuk melihat prosesnya mulai penanaman padi hingga panen.
"Beliau turun selalu menemui petani bahkan melihat proses menanam padi hingga produksinya. Keluhan petani segera ditindaklanjutinya. Berkat perhatian penuh bu gubernur Jatim produksi padi dan beras di Jatim nomor satu se-Indonesia,” paparnya, di Surabaya, Selasa 30 Maret 2021.
Politisi asal Partai Golkar itu menilai selama ini petani mendapat dukungan dari gubernur berupa kebijakan kebijakan agar terus berproduksi. Dengan begitu, beras mampu mencukupi kebutuhan petani dan juga menyangga ketahanan pangan di Jawa Timur.
Baca Juga: Bantah FPI Terlibat Teroris, Pengacara Rizieq Shihab: Atribut Bisa Dibeli!
"Bagi kami hal tersebut sebagai salah satu prestasi yang ditorehkan oleh Gubernur dalam memimpin Jatim,” paparnya.
Sekretaris DPD Partai Golkar Jatim itu menjelaskan, agar produksi beras tetap bertahan, Pempov mengoptimalkan seluruh lahan pertanian Jawa Timur dengan memberikan bantuan sarana dan prasarana pertanian, serta memanfaatkan teknologi, baik benih maupun mekanisasi.
Sahat menyebut stok beras di Jatim saat ini diperkirakan bisa mencukupi kebutuhan konsumsi masyarakat 3 sampai dengan 4 bulan ke depan.
Baca Juga: GeNose Jadi Syarat Baru dalam Perjalanan, Catat Tanggalnya!
Namun, kebutuhan pangan akan terus dipenuhi dengan melakukan gerakan percepatan tanam padi setelah panen raya bulan Maret dan April untuk pemenuhan pangan sepanjang tahun 2021.
Sekedar diketahui, berdasarkan data BPS yang dirilis pada Maret 2021 , tercatat produksi padi di Jawa Timur tahun 2020 sebanyak 9.944.538 ton Gabah Kering Giling (GKG) naik 363.6000 ton atau 3,97 persen.
Dengan capaian itu, maka Provinsi Jatim menjadi penyumbang 18,2 persen produksi padi nasional sekaligus tertinggi di Indonesia.***