Presiden Jokowi Kecewa Berat Para Pejabat Hedon dan Jemawa Dampaknya Rakyat Kecewa

2 Maret 2023, 18:39 WIB
Presiden Jokowi prihatin dengan pegawai pajak yang selalu pamer harta kekayaan. /BPMI Setpres/Rusman/

ARAHKATA – Presiden Jokowi kritik habis-habisan jajaran kementerian dan para aparat penegak hukum.

Jokowi mengatakan sudah sepatutnya masyarakat kecewa, sebab pelayanan publik belum optimal, sedang para pejabat sibuk pamer kekuasaan dan kekayaan.

Sebelumnya, sikap para pejabat Ditjen Pajak hingga Bea-Cukai sedang banyak disoroti imbas dari kasus Rafael Alun Trisambodo. Untuk itu, Jokowi memberi peringatan kepada pejabat publik lain, supaya tak lagi melestarikan hobi pamer hingga memicu kemarahan rakyat.

Baca Juga: Viral Pamer Harta Eko Darmanto, Kepala Bea Cukai Yogyakarta Bakal Dicopot

"Saya tahu betul mengikuti kekecewaan masyarakat terhadap aparat kita aparat pemerintah dan hati-hati, tidak hanya urusan pajak dan bea cukai, ada kepolisian dan juga aparat hukum lainnya terhadap birokrasi yang lainnya dan kalau seperti itu," kata Jokowi, saat membuka sidang kabinet paripurna di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, dikutip ArahKata.com pada Kamis, 2 Maret 2023.

Jokowi mengaku mengikuti betul dinamika kasus yang sedang menimpa kementerian keuangan (Kemenkeu) hingga membaca keluhan-keluhan masyarakat di media sosialnya.

Menurut dia, wajar apabila masyarakat kecewa, sebab pelayanan dinilai belum memuaskan tapi alih-alih meningkatkan kinerja, pejabat di bidang bersangkutan justru sibuk pamer kuasa.

Baca Juga: 69 Pegawai Kemenkeu Dinilai Punya Harta Tak Wajar Akan Diperiksa

"Ya kalau menurut saya, pantas rakyat kecewa karena pelayanannya dianggap tidak baik, kemudian aparatnya perilakunya jemawa dan pamer kuasa, kemudian pamer kekuatan, pamer kekayaan, hedonis," ujarnya, dikutip ArahKata.com dari Sekretariat Presiden.

Bukan hanya bagi jajaran pejabat di kementerian, Jokowi menegaskan peringatan ini berlaku pula untuk aparat penegak hukum. Menurutnya kementerian dan lembaga harus segera berbenah diri.

"Kemudian di Polri maupun di Kejaksaan Agung dan aparat hukum lainnya. Benahi dulu di dalam kemudian selesaikan dan bersihkan kementerian atau lembaga lainnya," ujar Jokowi.

Baca Juga: Prabowo Subianto Unggul dalam Semua Simulasi Capres Kalahkan Anies Baswedan

"Sekali lagi saya ingin tekankan, supaya ditekankan kepada kita kepada bawahan kita, jangan pamer kekuasaan, jangan pamer kekayaan, apalagi sampai dipajang-pajang di IG, di media sosial itu kalau birokrasi sangat sangat tidak pantas," katanya lagi.

Jokowi menyoroti fenomena hedon yang kini telah merongrong ke banyak lembaga pemerintahan. Ia lantas menekankan agar seluruh aparatur sipil negara (ASN) terutama pejabat tinggi memastikan rakyat dilayani dengan benar.

Seperti diketahui, Rafael Alun Trisambodo mendadak tuai atensi publik setelah terseret kasus penganiayaan hingga koma, yang dilakukan oleh anaknya, Mario Dandy Satrio (20).

Baca Juga: Buntut Pilot Susi Air Disandera, Banyak Penerbangan Penting di Papua Dibatalkan

Pasalnya, usai putranya jadi tersangka lantaran menyebabkan korban David Ozora (17) koma, terkuak fakta lain di balik harta kekayaan Rafael, soal jumlah fantastisnya yang tak sesuai profil, dan beberapa kendaraan mewah yang belum terdaftar di Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LKHPN).

Kasus ini semakin keruh mengingat korban merupakan anak salah satu pengurus pusat GP Ansor. Penganiayaan pada Senin, 20 Februari lalu menyebabkan David harus menjalani perawatan intensif di RS Mayapada Jaksel. Kondisinya terpantau membaik setelah koma beberapa hari usai peristiwa.

Kena getah kasus anak sendiri, harta Rafael yang mencapai Rp56 miliar didapati janggal, terlebih ditambah fakta harta itu belum termasuk mobil Rubicon dan motor Harley yang sering dipamerkan Mario Dandy di media sosial. Rafael kini dicopot dari jabatan sebagai Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah (Kanwil) DJP Jakarta Selatan. ***

 

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: Sekretariat Kabinet

Tags

Terkini

Terpopuler