Update Kasus DBD di Tanah Air

- 4 Desember 2020, 23:08 WIB
Ilustrasi pencegahan DBD
Ilustrasi pencegahan DBD /Arahkata/

Baca Juga: Mendagri Minta TNI-Polri Kerja Sama Sukseskan Pilkada Serentak 2020

M selanjutnya Menutup, merupakan kegiatan menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi maupun drum. Menutup juga dapat diartikan sebagai kegiatan mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak membuat lingkungan semakin kotor dan dapat berpotensi menjadi sarang nyamuk.

M ketiga adalah Memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang), kita juga disarankan untuk memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.

Plus-nya adalah bentuk upaya pencegahan tambahan seperti memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi, dan gotong royong membersihkan lingkungan.

Baca Juga: Manggarai Timur Raih Penghargaan Opini WTP Tahun 2019

“Hal tersebut harus dilakukan secara berkesinambungan , terus menerus, dan tepat sasaran,” kata Didi.

Di Indonesia DBD menyerang laki-laki sebanyak 53,11% dan perempuan sebanyak 46,89%.

“Kita harus waspadai tanda dan gejala DBD. Segera lapor ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat bila curiga DBD,” ucap Didi.

Pemerintah juga telah mengupayakan pengendalian DBD dengan melaksanakan gerakan 1 rumah 1 jumantik di 131 kabupaten/kota, 7.454 koordinator Jumantik, 5.620 supervisor jumantik,dan 1.109 kader jumantik pelabuhan.

Halaman:

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x