Wow, Surabaya Ekspor Produk Pertanian Senilai Rp 140 Miliar

- 12 Maret 2021, 20:49 WIB
Pelepasan ekspor produk pertanian asal Surabaya senilai Rp 140 miliar.
Pelepasan ekspor produk pertanian asal Surabaya senilai Rp 140 miliar. /Dok. Kementerian Perdagangan

ARAHKATA - Sinergi tiga kementerian yaitu Kementerian Perdagangan, BUMN dan Kementerian Pertanian mendapat perhatian dari Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi.

Itu dilakukan guna meningkatkan potensi ekspor produk asal Indonesia agar terserap diluar negeri.

Hal ini disampaikan Mendag saat melakukan pelepasan ekspor bersama produk pertanian senilai Rp 140 miliar ke 12 negara di Surabaya, Jawa Timur pada Jumat 12 Maret 2021.

Baca Juga: Kemdikbud Pastikan Frasa Agama Masuk Dalam Peta Jalan Pendidikan

Hadir pada kegiatan ini Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Menteri Perdagangan M Lutfi dalam keterangan resminya menjelaskan, kerja sama semua pihak menjadi kunci utama dalam pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

"Kerja sama ini merupakan permulaan untuk memastikan Indonesia mempunyai eksportir baru sehingga ekonomi terus berkelanjutan di masa yang akan datang," ujar Mendag.

Lutfi mengatakan, perdagangan menjadi salah satu yang terpenting dalam menggeliatkan
ekonomi.

Baca Juga: Sempat Diprotes, Kemdikbud Sebut Peta Jalan Pendidikan Masuk Perubahan

"Dengan jumlah konsumsi Indonesia yang mencapai 59 persen dari produk domestik
bruto (PDB) Indonesia, kita harus menjaga konsumsi agar masyarakat dapat menggerakan industri dan ekspor meningkat," tambahnya.

Menurut Lutfi, Jawa Timur merupakan pusat perdagangan barang setengah jadi untuk
Indonesia bagian timur.

Oleh sebab itu, Kementerian Perdagangan berencana akan membuat Export Center di Surabaya.

Hal ini untuk memastikan komoditas Indonesia dapat melakukan penetrasi ke pasar internasional.

Baca Juga: UPDATE Covid-19 11 Maret 2021, Kasus Aktif Menurun Drastis

Adapun komoditas yang diekspor terdiri 34 jenis. Diantaranya pentol bakso, sarang burung walet, pakan ternak, premik, cicak kering, lipan kering, asam amino hewan L - Lysine sulfate, pakan ternak, susu pasteurisasi, susu, kelapa bulat, mentega kakao, bubuk kakao, biji kopi, cengkeh, dan serat campuran (sillage) allformilk.

Komoditas tersebut akan diekspor ke 12 negara tujuan, yaitu Amerika Serikat, Hongkong, Timor Leste, Jerman, Brunei Darussalam, Thailand, Tiongkok, Vietnam, Korea Selatan, Mesir, Singapura, Bangladesh.

Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, sinergi lintas Kementerian harus ditingkatkan.

Baca Juga: Selama 2020, Bank Jatim Salurkan Dana PEN Rp6,86 T

Hal ini sebagai langkah strategis dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional, di tengah tantangan pandemi Covid-19.

"Menghadapi pandemi ini dengan berbagai dampak yang ada, maka kerja sama antar sektor harus ditingkatkan. Hari ini kami datang untuk melepas ekspor. Bersama kita genjot pasar ekspor produk pertanian kita," ujarnya.

Gubernur Jawa Timur Khofifah berharap, Export Center di Surabaya dapat segera diwujudkan.

Baca Juga: Pemerintah Keluarkan RUU Pemilu Dari Prioritas Prolegnas 2021

Sehingga, proses peti olah kemas jual di Jawa Timur dapat pasar internasional. Hal ini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya Jawa Timur.

Sekedar diketahui, selam kegiatan tersebut berlangsung juga diserahkan sertifikat kesehatan (Health certificate/HC) dan sertifikat fito sanitasi (Phytosanitary Certificate/PC) kepada eksportir oleh tiga Menteri.

Sertifikat tersebut diserahkan kepada PT Sinar Indochem (pakan ternak) sebanyak 60 ton senilai Rp300 juta ke Timor Leste, PT Organic Hans Jaya (sarang burung walet) sebanyak 494 kg senilai Rp9,9 miliar ke Tiongkok, PT Cargill Indonesia (bubuk dan mentega kakao) sebanyak 83,4 ton senilai Rp4,98 miliar ke Tiongkok, dan PT Yongbee Indonesia (pakan serat campuran) sebanyak 174,4 ton senilai Rp392 juta ke Korea Selatan.

Baca Juga: Masuknya Investasi Besar ke UMKM Pangan, PKB : Mematikan Industri Kecil

Data yang dihimpun Badan Karantina Pertanian, Kementan, secara nasional produk pertanian yang diekspor hingga Maret 2021 sebanyak 81,3 ribu ton dengan nilai mencapai Rp1,26 triliun.

Komoditas tersebut terdiri dari tanaman pangan sebanyak 8,5 ribu ton senilai Rp125,8 miliar (9,95persen), hortikultura sebanyak 487,9 ton senilai Rp47 miliar (3,71 persen), perkebunan sebanyak 72,2 ribu ton senilai nilai Rp997,3 miliar (78,9 persen), dan peternakan sebanyak 27,8 ribu ton senilai nilai Rp94 miliar (7,43 persen).***

Editor: Ahmad Ahyar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah