Hari Air Sedunia, Miris Indonesia Masih Minim Air Bersih

- 23 Maret 2021, 07:41 WIB
Ilustrasi air bersih
Ilustrasi air bersih /Foto: PublicDomainPictures dari Pixabay

ARAHKATA - Air merupakan kebutuhan manusia yang tidak dapat ditawar. Karena sedari bangun tidur sampai kembali ke tempat peraduan, manusia sangat membutuhkan air.

Hari Air Sedunia merupakan suatu peringatan yang bertujuan untuk menarik perhatian masyarakat internasional akan pentingnya air bersih.

Selain itu, untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sumber air bersih yang berkesinambungan.

Baca Juga: Akui Sering Ketemu Ihsan Yunus, Juliari: Wajar Satu Partai!

Tanggal 22 Maret 2021 dunia memperingati Hari Air Sedunia atau World Water Day. Di tahun ini temanya adalah Valuing Water atau menghargai air.

Air memiliki nilai yang sangat besar dan kompleks bagi rumah tangga, budaya, kesehatan, pendidikan, ekonomi dan keutuhan lingkungan alam.

Peringatan Hari Air Sedunia ini sebagai sebuah sarana untuk memupuk semangat dalam melaksanakan agenda pelestarian sumber daya air.

Mengingat air merupakan komponen utama adanya kehidupan di dunia ini, maka harus dihargai dengan cara tidak semena-mena di manapun air itu berada.

Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui resolusi Nomor 64/292 Tahun 2010 juga menyatakan secara eksplisit bahwa hak atas air dan sanitasi adalah bagian dari hak asasi manusia.

Nyatanya ketersediaan air bersih di Indonesia masih minim, misalnya di wilayah Jakarta Utara belum menyeluruh.

Baca Juga: Berikut Mekanisme Pemberian Stimulus Bagi Pelanggan PLN

Warga dipaksa menentukan pilihannya dengan membuat sumur tanah karena biayanya lebih murah. Sedangkan jika membeli dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) biaya perbulannya relatif mahal.

Sedangkan di Sidoarjo, baru 6,9 persen saja yang punya akses terhadap sumber air minum aman.

"Kami manfaatkan mikro kredit untuk bantu masyarakat dapatkan akses air perpipaan," cuit @JatimPemprov dengan tagar #Water2Me #WorldWaterDay

Arahkata.com mengutip dari Antaranews.com, Direktorat Jendral Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bangka Belitung, menanam 250 pohon berbagai jenis buah di sepanjang bantaran Embung Kolong Kace, Desa Kace Timur, Bangka Belitung pada Senin, 22 Maret 2021.

Selain sebagai penyeimbang sumber air, pohon buah yang ditanam, seperti jambu air, sawo dan mangga, juga dapat dimanfaatkan sebagai pemenuhan gizi masyarakat sekitar.

Baca Juga: Jatim Jadi Daerah Pertama Pendistribusian Vaksin AstraZeneka

Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Selatan Safrizal ZA memberikan tantangan menanam satu juta pohon kepada warganya.

Selain untuk memeringati Hari Air Sedunia ke-29, juga sebagai upaya untuk melakukan pengaturan air dengan adanya pohon serapan, demi mencegah terjadinya banjir saat curah hujan tinggi.

Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak melakukan penanaman seribu pohon di sekitar embung yang tersebar di DIY dan sebagian Jawa Tengah.

Untuk jangka pajang di tahun ini, BBWS Serayu Opak akan membangun dua embung di Kabupaten Sleman, hal tersebut dimaksudkan untuk cadangan air tanah.***

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah