Miris, 5.330 Anak di Jatim Jadi Yatim Akibat COVID-19

- 7 Agustus 2021, 14:20 WIB
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK) Jatim, Andriyanto
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK) Jatim, Andriyanto /Adi Suprayitno/ARAHKATA

ARAHKATA - Jumlah pasien positif COVID-19 baik yang dirawat maupun meninggal dunia terus bertambah.

Ironisnya, banyak anak yang menjadi yatim/piatu/yatim piatu karena orangtuanya meninggal akibat terpapar COVID-19.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK) Jatim, Andriyanto mengatakan, seiring pandemi COVID-19 yang belum reda hingga mengakibatkan adanya klaster keluarga, jumlah anak yang terpapar dan tak mempunyai orang tua terus bertambah.

Baca Juga: Isyana Sarasvati Unggah Foto Jari Tangan Diperban, Kenapa?

Andriyanto mencatat hingga 4 Agustus 2021, anak terpapar COVID-19 sudah mencapai angka 28.250 jiwa, sementara yang meninggal 117 anak.

"Kita tahu anak itu di bawah usia 18 tahun dan termasuk janin dalam kandungan," ungkap Andriyanto, dikonfirmasi, Sabtu 7 Agustus 2021.

Andriyanto menjelaskan, dari kasus pasien COVID-19 yang meninggal dunia di Jatim tercatat 21.338 orang. Dimana 25 persennya merupakan anak.

Baca Juga: Belum Punya NIK Buat Vaksin COVID-19? Segera Lapor ke Disdukcapil

"Karena ini estimasi, jumlah penduduk 41 juta, berarti 10,47 juta atau seperempat itu anak. Maka ada 5.330 anak menjadi yatim/piatu/yatim piatu," tuturnya.

Menurut data DP3AK Jatim, Surabaya ada 176 anak yatim/piatu/yatim piatu akibat COVID-19. Sementara di Madiun ada 88 anak yang kehilangan orang tuanya karena meninggal. Mayoritas orang tua yang meninggal karena faktor usia dan mempunyai komorbit.

Halaman:

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah