Khofifah Dinilai Kurang Perhatikan Sistem Kesehatan Pesantren

- 7 Agustus 2021, 12:29 WIB
Anggota Pansus Perubahan RPJMD Jatim, Mohammad Fawaid
Anggota Pansus Perubahan RPJMD Jatim, Mohammad Fawaid /Adi Suprayitno/ARAHKATA

ARAHKATA - Pondok pesantren dinilai kurang mendapat perhatian soal penanganan COVID-19 dari Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa. Padahal santri dan ulama di pondok pesantren juga rawan terpapar.

Hal itu diutarakan anggota Pansus Perubahan RPJMD Jatim, Mohammad Fawaid yang mengatakan Gubernur Khofifah hanya awal kepemimpinannya memberi perhatian ke pondok pesantren.

Namun saat pandemi, perhatiannya terhadap sistem kesehatan di pondok pesantren mulai luntur.

"Di awal kepimpinan Gubernur Khofifah, semangat untuk ponpes sangat luar biasa. Tetapi hal ini belum terlihat banyak saat penanganan Covid-19 di Ponpes,” kata Fawaid, dikonfirmasi, Sabtu 7 Agustus 2021.

Baca Juga: Sejarah dan Orang yang Foto Selfie Pertama Kali

Politisi asal Partai Gerindra itu dalam RPJMD mendatang berharap Pemprov Jatim memperbaiki sistem kesehatan di ponpes terutama saat pandemi COVID-19.

Penanganan COVID-19 sebenarnya bisa melibatkan pihak pondok pesantren. Untuk itu, Presiden Laskar Sholawat tersebut mendorong Gubernur Khofifah dan jajarannya membuat terobosan dalam upaya memperbaiki sistem kesehatan di ponpes.

“Banyak ponpes yang santrinya ribuan dan rentan terpapar. Banyak ulama juga yang wafat terpapar covid-19,” ungkapnya.

Baca Juga: Ronald Reagan hingga Soekarno, Kisah 5 Pemimpin Berikut Bikin Heboh!

Sistem kesehatan di pesantren dinilai penting karena dalam satu desa banyak ponpes dan santri yang jumlahnya melebihi populasi penduduk.

Halaman:

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x