ARAHKATA – Kontribusi berbagai pihak dan kerjasama lintas sektor terkait persoalan gizi buruk dan stunting, sudah seharusnya menjadi kesadaran bersama.
Sebab, persoalan gizi anak bukan hanya tanggungjawab sektor kesehatan semata.
Namun ada banyak faktor yang mempengaruhi, ekonomi keluarga, kondisi sosial geografis, edukasi dan pengetahuan bahkan peta politik dan pihak-pihak bekepentingan lainnya.
Baca Juga: Arab Saudi Beri Tambahan 10 Ribu Kuota Haji Tak Bisa Digunakan, Ini Penyebabnya
Koalisi Perlindungan Kesehatan Masyarakat (KOPMAS) yang selama ini fokus pada upaya pemenuhan hak kesehatan masyarakat memandang diperlukan pemahaman bersama.
Mengenai hal-hal yang mempengaruhi kejadian stunting dan gizi buruk di Indonesia, program dan strategi pengentasan stunting.
Telah dilakukan oleh pemerintah hingga peranan pihak swasta dan masyarakat luas agar target penurunan stunting hingga 14% dapat tercapai.
Baca Juga: Presiden Jokowi Menuju Kyiv Gunakan Kereta Luar Biasa Dari Polandia
Dalam Diskusi Media: Kupas Tuntas Persoalan Gizi Buruk dan Intervensi Kebijakan sebagai Alternatif Solusi Menurunkan Angka Stunting di Indonesia, yang diselenggarakan di Gd. PP Muhammadiyah Jakarta, Selasa, 28 Juni 2022.