Baca Juga: Densus 88 Tetapkan Guru Ngaji Siti Elina sebagai Tersangka
Menurut Khairul, Indonesia perlu menunjukkan relasinya dengan AS adalah hubungan berbasis kesepahaman kepentingan dan kemitraan, bukan hegemoni-proksi.
Dalam konteks diplomasi pertahanan, itu disebut sebagai defence diplomacy for confidence building measures.
"Rencana pembelian F-15 bisa saja merupakan salah satu agenda turunan yang didiskusikan selain komitmen-komitmen lain, seperti kerja sama latihan-pelatihan, pengembangan alutsista bersama, dan lain-lain," ujarnya.***