Refly Harun Sebut Komunikasi di Lingkungan Istana Kacau

- 16 November 2020, 13:39 WIB
Refly Harun: Tanggapi kepulangan Habib Rizieq ke Indonesia, Refly Harun berharap Imam Besar Indonesia ini bisa menjadi ikon kenaikan negara.
Refly Harun: Tanggapi kepulangan Habib Rizieq ke Indonesia, Refly Harun berharap Imam Besar Indonesia ini bisa menjadi ikon kenaikan negara. /ANTARA/Wahyu Putro A

ARAHKATA - Pakar hukum tata negara Refly Harun menyebut jika komunikasi di lingkungan istana selama ini kacau. Kata Refly hal itu disebabkan banyak orang mengatasnamakan istana dalam berbicara di muka publik.

Namun setelah Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal (Purn) Moeldoko mengatakan, tidak semua pejabat bisa mewakili Istana Kepresidenan saat berbicara di depan publik, Refly sependapat terhadap hal itu.

Karenanya ketika Moeldoko mengatakan hanya ada tiga pejabat yang mewakili Istana Kepresidenan yakni Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Kepala Staf Kepresidenan, Refly justru mempertanyakan posisi Juru Bicara Presiden yang diangkat secara resmi yakni Fadjroel Rahman.

Baca Juga: Pulihkan Ekonomi Nasional UMKM dan Sentra IKM Perlu Dikembangkan

“Apakah istana sama presiden berbeda? Tidak, karena istana itu adalah representasi dari presiden dan presiden adalah istana. Sebab, kita sistem pemerintahan presidensial,” kata Refly dikutip dari Youtube-nya berjudul 'Fadjroel Rachman Dipecat Moeldoko?' Minggu, 15 November 2020.

Anehnya lagi, lanjut Refly Harun, ada juga Juru Bicara Wakil Presiden. Padahal, dalam sistem pemerintahan presidensial itu tidak diperlukan statemen Wakil Presiden. Harusnya, Wakil Presiden menyuarakan kebijakan istana atau kebijakan presiden dalam sebuah sistem presidensial.

“Jadi kalau bicara presiden itu tidak hanya pribadi, tapi melekat pada dirinya lembaga, yaitu kepresidenan. Jadi istana itu melingkupi presiden dan wakil presiden serta suporting system di istana sendiri, yaitu Setneg, KSP dan Setkab,” urainya

Baca Juga: Diperiksa Sebagai Saksi, KPK Panggil Marzuki Alie

Oleh sebab itu, Refly Harun berharap kekacauan komunikasi di lingkungan Istana bisa diatasi setelah ada penegasan oleh Moeldoko. Karena, Refly Harun mengaku miris jika melihat juru bicara Istana ketika berdebat seolah-olah mewakili suara istana tapi sesungguhnya itu hanya pikiran mereka sendiri.

“Yang mereka sampaikan adalah pikiran sendiri, sikap mereka sendiri bukan sikap resmi istana. Kalau juru bicara saja, tidak perlu berdebat mereka, tidak perlu membantah kritik dari lawan bicaranya,” ujarnya.

Menurut dia, kalau mengatasnamakan istana itu Juru Bicara Presiden yang disampaikan fakta dan data resmi saja. Maka, seorang juru bicara tidak diminta untuk berdebat, tapi diminta untuk menyampaikan informasi apa yang harus disampaikan kepada masyarakat.

“Jadi betul-betul dia harus bisa menerjemahkan apa yang disampaikan presiden, apa yang diputuskan presiden, apa yang diputuskan kabinet, itulah yang harus sampaikan. Bukan menyampaikan pikirannya sendiri apalagi berdebat dan membantah lawan bicaranya,” pungkasnya.***

Editor: Alamsyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x