Pada 15 Januari 2014, Moeldoko meraih gelar doktor dari Program Pascasarjana Ilmu Administrasi FISIP Universitas Indonesia (UI).
Puncak karier kemiliterannya adalah saat dia dilantik presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Panglima TNI pada 2013.
Moeldoko dipilih SBY yang saat itu menerima tiga usulan nama dari Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono.
Baca Juga: Robby Abbas Kembali Ditangkap Polisi Terkait Narkoba
Tiga nama yang diusulkan Agus yakni tiga kepala staf di masa itu yakni Kepala Staf TNI AD, Jenderal Moeldoko; Kepala Staf TNI AU, Marsekal Ida Bagus Putu Dunia; dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana Marsetio. Dalam pengajuan tersebut, Moeldoko berada di daftar pertama.
Alumnus Akabari angkatan 1981 itu menggantikan Laksamana Agus Suhartono saat ditunjuk sebagai orang nomor satu di TNI.
Pensiun dari TNI, dia menjajaki ranah politik praktis. Dia tercatat masuk ke dalam jajaran pengurus Partai Hanura pimpinan Oesman Sapta Odang pada 2016.
Baca Juga: Geledah 2 Hari Berturut-turut, KPK Angkut Duit Rp2,17 Miliar dari Sulsel
Di Partai Hanura, Moeldoko tercatat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Hanura. Dia mendampingi Jenderal TNI (Purn) Wiranto yang menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina.
Karier politiknya merambah kabinet dan masuk Istana Kepresidenan. Pada 17 Januari 2018, Moeldoko ditunjuk sebagai Kepala Staf Kepresidenan menggantikan Teten Masduki.***