Andi Mallarangeng Terancam Bakal Dipolisikan Demokrat Moeldoko

- 11 Maret 2021, 13:12 WIB
Andi Mallarangeng .*
Andi Mallarangeng .* /Instagram.com/@andi_a_mallarangeng

Menurut Razman dalam KLB Deli Serdang tidak ada satu pihak pun dalam pemerintah Presiden Joko Widodo yang hadir kecuali, Kepala Staf Presiden yang dijabat oleh Jenderal Purn Moeldoko.

Dia menilai ucapan Andi Mallarangeng di program acara Prime Time pada 8 Maret 2021 di salah satu televisi swasta cukup membuat dirinya geram. Ia menilai narasi yang dibangun oleh Partai Demokrat milik AHY adanya keterlibatan intervensi pemerintah adalah ketakutan yang menjurus kepada paranoid semata.

Baca Juga: TNI AU Kerahkan 2 Pesawat F-16 Pantau Karhutla Riau

"Coba mereka cek tidak ada perwakilan pemerintah pusat dalam KLB kecuali Ketum Demokrat Pak Moeldoko. Tapi kan lain-lainnya tidak ada. Jadi bagaimana bisa dia sebar-sebar informasi fitnahan adan intervensi pemerintah?," tutur Razman Arief menerangkan.

Menanggapi hal tersebut dalam akun instagram pribadinya @Andi_a_Mallarangeng justru menanggapi dengan santai tuduhan yang dialamatkannya.

"Katanya saya akan dipolisikan, atas ucapan saya di salah satu acara televisi. Saya sendiri tidak tahu yang mana yang dimaksud, karena tidak ada info lebih lanjut. Dan saya juga tidak pernah merasa menuduh pemerintah seperti itu. Tapi tentu saja saya akan hadapi dengan baik," tulis Andi Mallarangeng.

Andi menambahkan dengan sedikit candaan bahwa laporan dirinya ke pihak berwajib justru menunjukkan adanya kepanikan dari pihak Partai Demokrat versi KLB Deli Serdang.

"Hehehehe... Karena sudah tidak bisa lagi berkilah, tak bisa lagi ngeles, karena yang abal-abal sudah kelihatan sebagai yang abal-abal. Mungkin karena sudah kehabisan akal, tidak mampu lagi berdebat, argumen sudah habis dan rakyat pun sudah tahu akal-akalan mereka. Lalu kalap, mengancam mengadukan ke polisi," tutur Andi Mallarangeng.

Baca Juga: Polri Segera Proses Pemecatan Brigjen Prasetijo dan Irjen Napoleon

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga era Soesilo Bambang Yudhoyono itu menerangkan pernyataannya adalah bentuk mencari klarifikasi dari pihak partainya yang mempertanyakan keberadaan Kepala Staf Presiden bisa menjadi Ketua Partai Demokrat hasil KLB abal-abal.

Halaman:

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x