ARAHKATA - Diantara alasan rencana kenaikan BBM yang akan dilakukan pemerintah, karena BBM di indonesia jauh lebih murah dari Negara lain. Menurut Jokowi, Jerman dan Singapura sudah Rp 31.000 (per liter).
Thailand sudah Rp 20.000 (per liter), sementara Indonesia (Pertalite) masih Rp 7.650 (per liter).
"Tapi lucunya, pemerintah tidak membandingkan dengan harga BBM di Malaysia. Di Malaysia harga BBM dengan oktan (RON) 95 tetap di posisi 2,05 ringgit Malaysia per liter atau setara Rp6.782 per liter (asumsi kurs Rp3.308 per ringgit Malaysia)," ungkap pengamat politik Ahmad Khozinudin, dikutip ArahKata.com, Sabtu, 27 Agustus 2022.
Baca Juga: DPR Aceh Wacanakan Qanun Legalkan Ganja untuk Medis
Harga solar juga hanya 2,15 ringgit Malaysia atau Rp7.112 per liter. Sementara itu, harga BBM RON97 bahkan turun sebesar 5 sen menjadi 4,30 ringgit atau setara Rp14.224 per liter.
Jika dibandingkan dengan Indonesia, harga BBM Malaysia lebih murah meskipun kualitasnya lebih baik. Harga pertalite (RON 90) mencapai Rp7.650 per liter dan solar Rp5.150 per liter.
"Kenapa Indonesia tidak meniru Malaysia ? Kenapa acuan harga BBM harus ke Singapura, Thailand dan Jerman?," tanya Ahmad.
Baca Juga: Survei INES Airlangga Dinilai Paling Tepat Teruskan Jokowi
Baik, kalau harus mengacu ke Singapura, Thailand dan Jerman, harus dibandingkan pula kemampuan atau daya beli warganya. Hal itu bisa diukur dari angka pendapatan per kapitanya.