Tensi Politik di Surabaya Makin Memanas, Risma Jadi Korban Intimidasi

- 8 November 2020, 18:12 WIB
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini /ANTARA FOTO/Didik Suhartono/

ARAHKATA.COM - Di tengah masa kampanye Pilkada Surabaya 2020 yang semakin memanas, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini jadi korban intimidasi.

Bentuk intimidasi di antaranya berupa tuduhan pembohongan publik hingga tudingan melanggar netralitas kepala daerah.

Menurut Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristianto, jika ada gerakan politik intimidasi, itu menandakan adanya kepanikan kelompok tertentu menyusul semakin tingginya hasil survei elektoral pasangan calon yang diusung PDI-P di Pilkada Surabaya.

Baca Juga: Biden-Harris Menang, ini Salah Satu Faktor Kekalahan Trump

"Ada politik intimidasi di Surabaya. Bu Risma menjadi korban politik intimidasi," kata Hasto usai konsolidasi dengan pengurus DPC PDI-P Surabaya, Sabtu (7/11/2020) kemarin.

"Adanya intimidasi menunjukkan bahwa pasangan Eri Cahyadi-Armuji lebih diterima oleh publik," ujarnya.

Hasto mengatakan, sesuai pesan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, masyarakat Surabaya adalah masyarakat yang cerdas dan egaliter, sehingga apa pun bentuk intimidasi tidak laku di Surabaya.

Baca Juga: Siaga Merapi, Ketua DPD LaNyalla Minta Senator Fokus Bantu Warga

"Rakyat Surabaya ini cerdas dan egaliter, jadi politik intimidasi tidak laku di Surabaya," tegasnya.

Halaman:

Editor: Ahmad Ahyar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x