Perlu Kamu Ketahui, Ini Loh Sejarah Gelar Haji di Indonesia

- 16 Januari 2021, 09:39 WIB
mekkah
mekkah /Pixabay/konevi

ARAHKATA - Pemberian gelar haji memang tergolong unik dan hanya ada di Indonesia. Lantas siapa yang pertama kali memberikan sebutan haji bagi jamaah yang telah melaksanakan wukuf di Arafah dan kembali ke Tanah Air.

Gelar haji di luar negeri seperti di Arab Saudi dan negara muslim lainnya jarang digunakan. Ibadah haji merupakan hal yang istimewa di Indonesia.

Selain butuh biaya besar, menunaikan ibadah ini butuh pengorbanan. Bahkan ada yang harus menabung dan rela menunggu bertahun-tahun baru bisa berangkat haji.

Baca Juga: Memahami Antara Efikasi dan Keamanan Vaksin

Dilansir dari hajinews, gelar haji beda dengan julukan ‘ulama’ yang merupakan bentuk jamak dari kata ‘alim atau orang yang berilmu (Ensiklopedi Nasional Indonesia, 1996: 25).

Namun, dalam perkembangannya ulama diartikan sebagai orang yang ahli dan ‘alim dalam syariat Islam serta menjadi panutan di tengah masyarakat.

Di Indonesia, ulama ini mempunyai sebutan berbeda di setiap daerah, seperti Kiyai (Jawa), Ajengan (Sunda), Teungku/Tengku (Aceh), Syeikh (Sumatera Utara/Tapanuli), Buya (Minangkabau), Tuan Guru (Nusa Tenggara, Kalimantan).

Baca Juga: Dulu Pengamen, Indra Kenz Rilis Video Clip dengan Budget Miliaran!

Terkait gelar haji ini, Pakar Ilmu Linguistik Arab lulusan Cairo-Mesir, Ustaz Miftah el-Banjary menjelaskan, panggilan haji di Tanah Air ini dimulai sejak zaman kolonial Belanda.

Halaman:

Editor: Ahmad Ahyar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x