Sejarah Isra Mi`Raj, Perjalanan Sakral Nabi Muhammad SAW ke Sidratul Muntaha

- 11 Maret 2021, 12:21 WIB
Ucapan Isra Mi'raj Nabi Muhammad
Ucapan Isra Mi'raj Nabi Muhammad /Dok. Grup Jurnalis Indonesia

ARAHKATA - Hari ini, umat Muslim di seluruh dunia memperingati Isra Mi'raj. Perjalanan Nabi Muhammad secara langsung ke langit ketujuh.

Isra adalah perjalanan Nabi Muhammad Dari Masjidil Haram Mekah ke Masjidil Aqsa Palestina. Miraj adalah perjalanan dari Masjidil Aqasa ke Sidratul Muntaha. Kejadian itu terjadi pada 27 Rajab sepuluh tahun setelah kenabian.

Perjalanan Isra Mi’raj adalah perjalanan spiritual. Maka sebelum peristiwa itu terjadi, Allah terlebih dahulu menyiapkan sebuah peristiwa spiritual terhadap kekasihnya, Muhammad. Pada suatu malam, Malaikat Jibril, Mikail, dan Israfil turun ke bumi, menghampiri Rasulullah. Dengan secepat kilat, ketiga malaikat perkasa itu langsung membawa Nabi ke sumur Zamzam di dekat Kak’bah dengan penuh kesantunan dan kelembutan.

Baca Juga: Hadir Tanpa MSG, Restoran Korea KrispiCikin Berharap Ini

Mereka memohon kepada Nabi agar beliau berkenan menelentangkan tubuh demi mempermudah “ritual” pembelahan dada, yang akan dilakukan sebagai persiapan lahir-batin demi menjelajahi alam semesta yang tak pernah dialami oleh satupun makhluk di alam dunia (Al- Hasaniy, n.d., 133).

Tak lama Mikail langsung membawakan wadah terbuat dari emas berisi Air Zamzam yang diminta Jibril . Dengan penuh khidmah, Jibril membasuh hati dan dada Nabi menggunakan air zamzam dalam wadah emas tersebut. “Segumpal darah hitam ini adalah bagian setan darimu, Ya Muhammad,” terang Jibril kepada Nabi.

Setelah itu, Jibril mengeluarkan wadah yang penuh beirisi iman dan hikmah. Ia menuangkan seluruh isi dalam wadah tersebut ke hati Nabi, sehingga ilmu hikmah, ilmu yakin, dan Islam telah mengkristal dengan hati mulia Nabi Muhammad, melngutip dari kitab Ad-Dardir.

Baca Juga: Polri Segera Proses Pemecatan Brigjen Prasetijo dan Irjen Napoleon

Persiapan lahir-batin untuk menempuh dahsyatnya rihlah semesta dan menyaksikan tahta-Nya, dirasa sudah cukup. Jibril lantas mendatangkan seekor binatang putih bertubuh lebih besar dari keledai dan lebih kecil dari bagal, dengan dua sayap di antara kedua kakinya. Kendaraan itu bernama Buroq. Dengan gelora semangat yang tinggi, Nabi
segera menunggangi Buraq. Rihlah menjelajahi semesta pun akan dimulai.

Halaman:

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah