Benarkah Tidurnya Orang Puasa di Bulan Ramadan Itu Bernilai Ibadah?

- 13 Maret 2024, 11:00 WIB
Ilustasi Bangun Tidur
Ilustasi Bangun Tidur /Tanjungpinang.Pikiran-Rakyat/Freepik

ARAHKATA - Tidur, sebuah aktivitas yang sangat umum bagi manusia, bisa menjadi ibadah jika dilakukan dengan niat yang tulus dan niat untuk mengisi kebutuhan tubuh demi menjaga kesehatan dan keseimbangan fisik dan mental.

Associate Prof Departemen Fisiologi FK-KMK UGM Zaenal M Sofro mengatakan bahwa tidurnya orang puasa dilihat sebagai ibadah itu kembali pada niatnya.

Namun, alangkah baiknya di bulan Ramadan ini justru dioptimalkan ibadahnya.

Baca Juga: Rekapitulasi Suara Amin Paling Rendah dari Hasil Rekap di 7 Provinsi 

“Jadi begini ya semuanya akan kembali kepada niat. Kenapa kalau mau tidur itu membaca doa itu sekaligus sudah masuk wilayah ibadah tetapi masalahnya sekarang Allah itu mengganti ya malam untuk istirahat siang untuk bekerja, jadi sebetulnya mumpung bulan Ramadan itu dioptimalkan, karena kurangnya ilmu sehingga puasa itu tetap menjadi ancaman,” ujar Zaenal.

Menurut Zaenal sebaiknya waktu tidur yang baik adalah sehabis ibadah salat isya sehingga pada sepertiga malam terakhir bisa dimaksimalkan untuk menjalankan ibadah.

“Sebetulnya Allah menciptakan malam untuk istirahat, tidur, jadi yaa secepat mungkin tidur. Sehabis isya tidur nanti sepertiga malam terakhir untuk salat. Namun, masyarakat kita dari tahun ke tahun tetap aja kan, tarawih sehabis isya, sehingga yang terjadi salat tarawihnya menjadi balapan,” lanjutnya.

Baca Juga: Ganjar-Mahfud Keok di Kandang Banteng, Selisih 5,8 Juta Suara dengan Paslon Nomor

Di bulan Ramadan ini yang menjadi hal penting adalah pemenuhan air sehingga manusia bisa beraktivitas dengan baik di siang hari.

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x