Kemenkominfo Tingkatkan Kompetensi Pemasaran Digital Raih Pasar Global

19 September 2022, 10:40 WIB
Kegiatan webinar literasi digital untuk komunitas di wilayah Maluku, Papua, dan sekitarnya telah diselenggarakan pada hari Sabtu, 17 Agustus 2022, pukul 15.00 - 17.00 WIT dengan tema “Tips Digital: Pemasaran di Sosial Media”.11 /Kemenkominfo

ARAHKATA -  Perkembangan digitalisasi di Indonesia yang sangat signifikan beberapa tahun belakangan mampu mendorong terciptanya ekosistem digital yang baik.

Ditambah dengan adanya dorongan pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia sejak awal tahun 2020 telah meningkatkan penggunaan internet dan mempercepat adopsi digital pada kegiatan sehari-sehari.

Menurut laporan HootSuite dan We Are Social pengguna internet aktif di Indonesia mencapai 204,7 juta jiwa pada awal tahun 2022, atau meningkat 2,1 juta dibandingkan awal tahun sebelumnya.

Baca Juga: Kisah Inspiratif, Pengusaha di Belakang Kesuksesan Perusahaan Multi Bisnis

Pemerintah pun mendorong masyarakat untuk dapat beradaptasi menggunakan aplikasi digital dan meningkatkan kompetensi digital masyarakat agar masyarakat semakin dapat beradaptasi menggunakan teknologi digital dan mampu membentengi diri dari resiko penggunaan internet seperti penipuan online dan cyber bullying.

Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo) sebagai pengemban garda terdepan dalam memimpin upaya percepatan transformasi digital bangsa Indonesia dalam mencapai visi dan misi tersebut kemenkominfo sebagai regulator, fasilitator, dan akselerator.

Dalam rangka menjalankan salah satu mandat tersebut terkait pengembangan SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi meluncurkan program “Indonesia Makin Cakap Digital” pada tahun 2021 , dokiti

Baca Juga: Effendi Simbolon Jangan Merasa Dirinya Jadi Korban Setelah Lecehkan TNI

“Dalam perjalanannya program literasi digital telah berhasil menjangkau lebih dari 12 juta masyarakat di 515 kabupaten/kota dan 34 provinsi diseluruh Indonesia dan berfokus pada peningkatan wawasan dan kecakapan digital masyarakat Indonesia yang diukur berdasarkan 4 (empat) pilar digital, yaitu Kecakapan Digital, Etika Digital, Keamanan Digital, dan Budaya Digital.”, ujar Dirjen Aptika Kominfo, Samuel Abriijani Pengerapan.

Survey nasional oleh Kemenkominfo bersama Kata Data pada tahun 2021 menunjukkan indeks literasi digital masyarakat Indonesia berada pada level sedang dengan skor 3.49.

Hal ini merupakan suatu peningkatan jika dibandingkan dengan kondisi serupa di tahun 2020 yang menunjukkan skor 3,46.

Baca Juga: Pegadaian Hadirkan Gadai Elektronik, Berbasis Digital Kini Tak Pake Ribet

Kemenkominfo akan terus meningkatkan pencapaian tersebut dengan menyasar kelompok-kelompok strategis di masyarakat.

“Untuk meningkatkan skor indeks literasi digital Indonesia ke level BAIK Kemenkominfo secara konsisten akan terus menjalankan kegiatan literasi digital. “Pada tahun 2022 akan diberikan pelatihan literasi digital kepada 5,5 juta masyarakat agar tujuan peningkatan skor indeks literasi digital tersebut dapat tercapai dan peningkatan kecakapan digital tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal, mengingat kita memiliki potensi sumber daya manusia yang besar”, ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate, dalam sambutan program Makin Cakap Digital.

Baca Juga: Keisya Levronka Kembali Dihujat Netizen Hingga Pergi ke Psikolog

Kegiatan literasi digital diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi upaya menghentikan penyebaran berita hoaks serta dampak negatif dari penyalahgunaan internet dengan cara meningkatkan kemampuan kognitif masyarakat Indonesia melalui beragam program edukasi kecakapan literasi digital.

Menjadi literat digital berarti dapat memproses berbagai informasi, dapat memahami pesan, dan berkomunikasi efektif dengan orang lain dalam berbagai bentuk. 

Selain itu dengan cakap literasi digital dapat memacu individu untuk beralih dari konsumen yang pasif menjadi produsen yang aktif, baik secara individu maupun sebagai bagian dari komunitas. 

Baca Juga: Anies Baswedan Siap Maju Calon Presiden 2024, Politisi PKS Sambut Baik Beri Dukungan

Dengan literasi digital juga akan tercipta tatanan masyarakat dengan pola pikir dan pandangan yang kritis serta kreatif. 

Anggota masyarakat tidak akan mudah termakan oleh isu yang provokatif dan menjadi korban informasi hoaks atau korban penipuan yang berbasis digital. 

Webinar Virtual

Kegiatan webinar literasi digital untuk komunitas di wilayah Maluku, Papua, dan sekitarnya telah diselenggarakan pada hari Sabtu, 17 Agustus 2022, pukul 15.00 - 17.00 WIT dengan tema “Tips Digital: Pemasaran di Sosial Media”.

Baca Juga: Anies Baswedan Siap Maju Calon Presiden 2024, Politisi PKS Sambut Baik Beri Dukungan

Webinar tersebut dihadiri oleh lebih dari 1.200 orang dari berbagai kelompok masyarakat/komunitas di wilayah Maluku Papua yang menghadirkan Bayu Sutjiatmo, Ketua Program Studi Perdagangan Internasional Politeknik APP Jakarta & Praktisi Literasi Digital; Fajria Fatmasari, Kepala Inkubator Bisnis & Praktisi Literasi Digital; serta Aji Kresno, Kepala Program Studi Manajemen Pemasaran Politeknik APP Jakarta & Praktisi Literasi Digital, sebagai narasumber. 

Dalam webinar tersebut, Bayu Sutjiatmo membahas tips pemasaran di sosial media ditinjau dari perspektif cakap digital.

"Terdapat beberapa hal yang perlu kita perhatikan jika ingin cakap dalam melakukan pemasaran di dunia digital. Pertama, pahami kelebihan dan kekurangan sosial media platform yang digunakan. Kedua, ketahui tujuan melakukan pemasaran melalui sosial media agar kampanye pemasaran dapat berjalan efektif. Ketiga, ciptakan dan komunikasikan nilai kepada konsumen melalui konten", papar Bayu Sutjiatmo.

Baca Juga: Menko Airlangga: Indonesia Kian Diperhitungkan Dunia

Fajria Fatmasari memperkaya pembahasan mengenai tips pemasaran di sosial media ditinjau dari perspektif etika digital.

"Dalam prakteknya pemasaran melalui media sosial adalah sebuah aktivitas membagikan sebuah informasi produk atau jasa yang bertujuan untuk menarik target konsumen agar sadar, tertarik, hingga nantinya membeli produk atau jasa tersebut. Dalam membuat dan membagikan informasi tersebut ada tata krama yang perlu dipahami yang disebut dengan netiket. Terdapat tiga etika yang perlu dipahami dalam melakukan pemasaran di sosial media. Pertama, tidak melakukan plagiasi konten dan selalu mencantumkan sumber jika mengutip dari orang lain. Kedua, tidak membuat konten yang melanggar UU ITE seperti melanggar kesusilaan, penghinaan dan menyebarkan berita bohong. Terakhir, selalu menghargai hak dan privasi konsumen”, jelas Fajria Fatmasari.  

Baca Juga: Pengamat Sayangkan Jenderal Andika Diam Soal Tuduhan TNI Gerombolan

Aji Kresno melengkapi pembahasan mengenai tips pemasaran di sosial media ditinjau dari perspektif keamanan digital. "Tiga hal yang perlu diperhatikan agar aman bermedia digital. Pertama selalu cek validitas data pada website. Kedua, berikan watermark pada konten Anda. Terakhir, selalu perbarui password Anda”, ujar Aji Kresno.***

 

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: Kemenkominfo

Tags

Terkini

Terpopuler