Yuk Cari Tau Perbedaan Candi Borobudur dan Prambanan

22 Februari 2021, 15:57 WIB
Candi Borobudur /Pixabay/maulanaiskak

ARAHKATA - Provinsi Jawa Tengah menyimpan cagar budaya yang sangat terkenal, yaitu bangunan kuno berarsitektur dasar batu yang disusun sedemikian rupa sebagai bukti peninggalan sejarah agama Hindu atau Budha, yang lebih dikenal dengan nama Candi.

Dua candi bersejarah di Jawa Tengah yaitu Candi Borobudur, terletak di Kabupaten Magelang dan Candi Prambanan yang berlokasi di Kabupaten Klaten.

Kedua candi besar tersebut memiliki corak, dan fungsi yang berbeda, mengingat candi tersebut milik 2 agama besar.

Baca Juga: Telisik Nikmatnya Mi Belitung dengan 3 Akulturasi Budaya

Terkadang masih banyak wisatawan atau masyarakat yang belum tahu kedua candi tersebut memiliki perbedaan.

Berikut perbedaan candi Borobudur dan candi Prambanan yang telah di rangkum Arahkata dari berbagai sumber.

Bentuk Bangunan

Candi Borobudur memiliki postur bangunan yang lebih gendut. Jika dilihat dari atas berbentuk seperti Mandala dan dari depan berbentuk Stupa.

Baca Juga: Selain Pulau Komodo, Ini Keindahan Pantai Mulut Seribu di NTT

Sedangkan arsitektur bangunan candi Prambanan berbentuk langsing, memiliki tingkat kecil. Atau yang lebih dikenal bangunan candi Hindu kuno Vesara.

Candi Prambanan dibangun pada masa Dinasti Sanjaya dan candi Borobudur diprakarsai pada masa Dinasti Sailendra.

Tempat Ibadah

Dalam kosmologi Budhist candi Borobudur menyimbolkan 'alam' yaitu Kamadatu, Rupadatu dan Arupadatu. Setiap Trisuci Waisak candi Borobudur menjadi pusat perayaannya.

Baca Juga: Intip 5 Bangunan Peradaban Sejarah di Semarang

Sedangkan candi Prambanan tempat ibadah Hindu yang memuja Trimurti (Siwa,Wisnu,Brahma). Masing masing relief dinding kedua candi juga memiliki perbedaan.

Proses Terbengkalainya

Berdasar pada letak kontur geografis, kedua candi tersebut terletak berdekatan dengan kaki gunung Merapi.

Ketika Merapi mengalami erupsi candi tersebut juga terdampak sehingga tertimbun dan tahun di temukannya berbeda.

Baca Juga: Wisata Ekstotis Pulau Larea-rea Sinjai Ditutup, ini Sebabnya

Selain itu, ketika Islam mulai masuk dan memudarkan kedua dinasti ini dari Jawa. Lokasi kedua candi ini pun dimodif sedemikian rupa dalam cerita rakyat agar tidak ada yang berani mendekati.

Borobudur misalnya pada masa Kesultanan Yogyakarta, dianggap tabu dan tidak boleh didekati karena membawa kutuk.

Sementara Prambanan, pada masa Kesultanan Mataram dianggap sebagai jelmaan Loro Jongrang yang menolak menikahi Bandung Bondowoso yang sudah bersusah payah membangun ribuan candi dalam semalam untuk si Loro.

Padahal sebetulnya kedua candi ini hanyalah tempat ibadah biasa.***

Editor: Ahmad Ahyar

Tags

Terkini

Terpopuler