Vaksin Pfizer Mulai Disuntikkan, Apa Efikasi dan Efek Sampingnya? Simak!

26 Agustus 2021, 07:43 WIB
Ilustrasi Vaksin Pfizer inc. /ANTARA/

ARAHKATA - Indonesia sudah mulai kedatangan vaksin Pfizer. DKI Jakarta menjadi wilayah pertama yang menyuntikkan vaksin tersebut untuk masyarakat.

Sebanyak 1,5 juta dosis vaksin Pfizer tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pada Kamis 19 Agustus 2021 lalu.

Kedatangan vaksin Pfizer ini merupakan tahap ke-39 pemerintah mendatangkan vaksin Corona dari luar negeri.

Baca Juga: Ini Lho Cara Bedakan Kartu Nikah Digital Asli dan Palsu!

Vaksin Pfizer yang diperoleh merupakan kedatangan pertama dari vaksin mRNA dari Amerika Serikat. Pfizer diperoleh Indonesia melalui pembelian secara mandiri.

Vaksin mRNA Pfizer bekerja dengan cara mengubah sel-sel tubuh menjadi pabrik kecil pembuat vaksin untuk sementara.

Hal ini dilakukan menggunakan versi sintesis dari sesuatu yang disebut messenger RNA (mRNA), molekul yang biasanya membawa kode genetik dari DNA sel ke sistem pembuat proteinnya.

Baca Juga: Lulus BPOM, Indonesia Akan Gunakan Vaksin Sputnik V

Dalam hal ini, mRNA memerintahkan tubuh untuk membuat spike protein yang digunakan Sars-CoV-2 untuk memasuki sel.

Ini, secara bergiliran, merangsang tubuh untuk membuat antibodi yang tahan lama terhadap virus.

Menurut tinjauan oleh WHO, vaksin tipe mRNA ini telah mencapai kriteria yang wajib dimiliki vaksin dalam hal keamanan dan efikasi (efektivitas vaksin terhadap virus).

Baca Juga: Sah! Jokowi Resmikan Jalan Tol di Kalimantan

Terkait efikasi vaksin Pfizer, berdasarkan hasil penelitian yang diterbitkan di New England Journal of Medicine, vaksin ini 95 persen efektif dalam mencegah COVID-19 dalam uji fase 3 yang melibatkan lebih dari 43 ribu orang.

Hasil pada pemakaian Pfizer di lapangan pun sejauh ini terpantau efektif.

Data dari organisasi keperawatan kesehatan terbesar Israel menemukan bahwa setelah dua dosis, suntikan Pfizer 94 persen efektif melawan gejala Corona dan mencegah 87 persen rawat inap.

Baca Juga: PTM Terbatas Jakarta Diizinkan Kembali, Wagub DKI: Tak Mau Tergesa-Gesa

Data ini pun menurut hasil yang dipublikasikan oleh rekan sejawat. Tak ayal kehadiran Pfizer ini sangat ditunggu dan diburu oleh masyarakat.

Kabar terbaru, vaksin ini juga bisa disuntikkan untuk anak usia 12 tahun ke atas. Selain itu, vaksinasi Pfizer juga ditujukan bagi ibu hamil, ibu menyusui.

Sasaran yang memiliki kondisi immunocompromised seperti autoimun, komorbid berat, penyakit kronis, dan gangguan imunologi lainnya.

Baca Juga: Tutup Selama Pandemi, Pemerintah Minta Posyandu Aktif Kembali

Meski berdasarkan laporan sementara vaksin Pfizer tidak menimbulkan efek samping berbahaya, tidak berarti vaksin ini tidak menimbulkan efek sekali.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), ada sejumlah efek samping yang mungkin dialami penerima vaksin saat disuntik Pfizer. Berikut daftarnya:

Baca Juga: Pj Bupati Bekasi Beri Bantuan BBR untuk Masyarakat

Efek samping di lengan

  • Nyeri
  • Kemerahan
  • Pembengkakan

Efek samping pada tubuh

  • Kelelahan
  • Sakit Kepala
  • Nyeri Otot
  • Panas dingin
  • Demam
  • Mual

Efek samping ini terjadi dalam satu atau dua hari setelah vaksinasi. Jika efek samping ini muncul, maka jangan panik.

Baca Juga: Memanas, WN Afghanistan Diamankan Saat Demo di UNHCR Jakarta

CDC menyebut ini adalah tanda normal bahwa tubuh sedang membangun perlindungan, dan efeknya akan hilang dalam beberapa hari.

Selain itu, efek samping pada tubuh seperti kelelahan, demam, dan sakit kepala, lebih sering terjadi setelah suntikan dosis kedua.

Editor: Tia Martiana

Tags

Terkini

Terpopuler